Bandung Barat, Okezone— Bappelitbangda Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah sukses menyelenggarakan Pelatihan Pemetaan Dasar bagi Tim Pengelola Data Geospasial Perangkat Daerah yang dilaksanakan pada 10-11 Oktober 2024. Kegiatan ini merupakan langkah awal yang sangat strategis dalam mendukung implementasi Kebijakan Satu Peta dan Kebijakan Satu Data Indonesia di wilayah Kabupaten Bandung Barat, sesuai dengan amanat Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 100.3.3.2/Kep.598-Bappelitbangda/2024 tentang Pembentukan Tim Pengelola Data Geospasial Perangkat Daerah KBB.
Plt. Kepala Bappelitbangda KBB, Rina Marlina, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini bukan hanya sekadar kegiatan teknis, namun merupakan bagian penting dari rangkaian upaya Pemerintah Kabupaten Bandung Barat untuk mendukung kebijakan nasional. Beliau juga menegaskan komitmen Bappelitbangda, sebagai Ketua Pelaksana Tim Pengelola Data Geospasial, untuk terus memberikan dukungan penuh dalam implementasi kebijakan ini ke depannya.
“Bappelitbangda akan terus konsisten mendukung penguatan kemampuan tim pengelola geospasial ini agar mereka mampu menyediakan data yang lebih akurat dan dapat diandalkan, yang akan menjadi dasar perencanaan pembangunan di Kabupaten Bandung Barat,” tutur Rina Marlina.
Sementara itu, Plt. Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappelitbangda KBB, Ira Pryadarsani, dalam arahannya menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah awal dari rangkaian pelatihan lanjutan yang akan diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi Tim Pengelola Data Geospasial.
“Pelatihan ini adalah fondasi yang sangat penting untuk memastikan bahwa setiap perangkat daerah memiliki pemahaman yang mendalam terkait pemanfaatan data spasial secara optimal,” tuturnya.
Sebagai inisiator aksi perubahan "Optimalisasi Data Geospasial Kabupaten Bandung Barat," Mohammad Nur Rahman Hakim, menyampaikan bahwa data geospasial yang akurat dan terstandarisasi secara nasional tidak hanya akan mendukung kebijakan satu peta, tetapi juga akan berdampak signifikan terhadap peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah.
“Dengan adanya data spasial yang lebih akurat, kita dapat melakukan perencanaan pembangunan yang lebih terarah dan sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Di sisi lain, dari perspektif investasi, kepastian atas ketersediaan data yang akurat akan menarik minat investor untuk berinvestasi di Kabupaten Bandung Barat karena mereka bisa mengakses informasi yang jelas melalui portal Satu Data,” tutur Mohammad Nur Rahman Hakim.