Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

KALEIDOSKOP 2024 : Prajurit TNI AL dan Brimob Bentrok di Pelabuhan Sorong Gegara Salah Paham

Awaludin , Jurnalis-Rabu, 25 Desember 2024 |08:05 WIB
KALEIDOSKOP 2024 : Prajurit TNI AL dan Brimob Bentrok di Pelabuhan Sorong Gegara Salah Paham
Illustrasi Bentrok (foto: freepik)
A
A
A

Kenapa Bentrok Polri dengan TNI Selalu Berulang?

Kenapa bentrok Brimob dengan TNI selalu berulang. Brimob dan TNI merupakan dua pasukan elite di Indonesia yang memiliki peran penting. Mereka memiliki tugas yang mulia salah satunya adalah untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Seperti yang terjadi pada kasus beberapa tahun silam yakni antara anggota Brimob Polda Kepri dan anggota Batalyon Infantri (Yonif) 134/Tuah Sakti di Batam, Kepulauan Riau.

Peristiwa ini tentu bukan bentrok yang pertama kali terjadi antara dua kesatuan tersebut. Hingga pada Sabtu (20 Januari 2024) terjadi pengeroyokan kepada TNI AL oleh sejumlah Brimob di Maluku.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar menjelaskan, anggota TNI AL tersebut bertugas di Lanal Aru, Kapal Angkatan Laut Pulau Trangan, Dobo, Maluku. Sedangkan yang menganiaya merupakan sejumlah oknum anggota Brimob Kompi C Yon Pelopor Dobo. Kronologi bermula karena kesalahpahaman Anggota Brimob dengan TNI AL yang menghambat laju mobil patrolinya hingga yang membuat Bromob naik pitam.

Tak selang berapa lama, terjadi peristiwa yang melibatkan kedua instansi tersebut. Pada Minggu (14 April 2024) terjadi bentrok kembali antara Anggota Brimob dan Prajurit TNI AL. Peristiwa bentrok Brimob dengan TNI AL terjadi berawal adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak. Bentrok tersebut terjadi di pintu masuk R Tunggu Keberangkatan Kantor Pelindo IV Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.

“Penyebab terjadinya perkelahian tersebut karena adanya kesalah pahaman. Anggota Brimob tidak terima karena ditegur oleh anggota TNI AL,” ujarnya.

Sementara itu, Mantan Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno pun membeberkan sejumlah pemicu bentrok antara dua kesatuan tersebut. 

"Ini bisa terjadi di mana-mana apabila pimpinan-pimpinan di daerah tidak memberikan pembinaan secara benar," ujarnya.

Ia menjelaskan, mestinya anggota diberikan kegiatan-kegiatan yang sifatnya internal. Bisa juga dilakukan kegiatan secara bersama antar instansi militer tersebut.

 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement