JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap sejumlah capaian dalam penanggulangan tindak pidana terorisme sepanjang 2024, dengan menangkap pelaku sebelum mereka melancarkan aksinya.
"Langkah (preventive strike) ini menghasilkan zero attack sepanjang tahun 2023 -2024 dengan total 196 tersangka yang diamankan," kata Kapolri dalam rilis akhir tahun (RAT) Polri, di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2024).
Tingkatakan Deradikalisasi
Sepanjang tahun 2024, kata Sigit, sebanyak 8.118 Napiter dan keluarganya yang telah dideradikalisasi. Termasuk pada tanggal 21 Desember 2024 telah dilaksanakan pembubaran kelompok terorisme Jamaah Islamiyah (JI).
"Yang dihadiri oleh 1.315 Eks anggota JI di Surakarta, Jawa Tengah," katanya.
Perkuat Hubungan Luar Negeri
Lebih lanjut Sigit mengatakan, untuk meningkatkan penegakan hukum terhadap pelaku terorisme, Polri terus memperkuat hubungan dengan instansi dari dalam dan luar negeri.
Polri, kata Sigit, telah menjalin kerja sama dengan 11 kementerian/lembaga maupun stakeholder luar negeri dan enam kementerian/lembaga dalam negeri.
Terorisme Jadi Perhatian Dunia
Menurutnya, terorisme dan radikalisme harus menjadi perhatian bersama, karena tindak pidana itu merupakan permasalahan global yang terjadi hampir di seluruh negara.
Berdasarkan Survei Global Terrorism Index (GTI) tahun 2024, Indonesia masih tergolong dalam negara dengan dampak terorisme menengah dengan peringkat 31 dari 163 Negara.
"Namun, pencapaian ini tidak boleh membuat kita berpuas diri. Polri terus berupaya untuk menanggulangi terorisme dengan menggunakan soft approach dan hard approach," katanya.
(Angkasa Yudhistira)