Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Israel Gunakan Pendapatan Pajak Warga Palestina 500 Juta Dolar AS untuk Bayar Utang Listrik

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 14 Januari 2025 |11:03 WIB
Israel Gunakan Pendapatan Pajak Warga Palestina 500 Juta Dolar AS untuk Bayar Utang Listrik
Israel gunakan pajak pendapatan warga Palestina untuk bayar utang listrik (Via Middleeastmonitor)
A
A
A

YERUSALEM - Israel dan Otoritas Palestina (PA) telah sepakat untuk mencairkan USD500 juta dari pendapatan pajak Palestina untuk membayar listrik dan bahan bakar yang dipasok oleh Israel. Hal ini setelah berbulan-bulan negosiasi yang dimediasi Amerika Serikat (AS). 

Menurut laporan Times of Israel, dikutip pada Selasa (14/1/2025), pada kesepakatan tersebut membahas dana pajak yang dikumpulkan Israel atas nama PA, yang telah ditahan sejak Oktober 2023.

1. Israel Gunakan Pajak Palestina

Israel membenarkan pembekuan tersebut dengan mengklaim dana yang digunakan untuk layanan Gaza dapat menguntungkan Hamas. 

Sebagai tanggapan, PA menolak untuk menerima transfer pendapatan pajak apa pun. Hal ini memperdalam krisis keuangannya dan membahayakan kemampuannya untuk membayar gaji penuh pekerja pemerintah selama berbulan-bulan.

Menteri Keuangan Israel sayap kanan, Bezalel Smotrich, kemarin mengumumkan Israel akan mengalihkan pendapatan pajak yang ditahan untuk menutupi utang 2 miliar shekel (USD544 juta) yang dimiliki PA kepada Perusahaan Listrik Israel (IEC) yang dikelola negara.

“Utang PA kepada IEC mengakibatkan tingginya pinjaman dan suku bunga, serta kerusakan pada kredit IEC, yang pada akhirnya dialihkan kepada warga Israel,” klaim Smotrich, sebagaimana dilansir Middle East Monitor. 

Kementerian Keuangan Palestina mengatakan telah setuju untuk mengizinkan Norwegia mencairkan sebagian dana dari rekening yang menampung 1,5 miliar shekel sejak Januari.

 

2. Hukuman untuk Gaza

Kementerian tersebut menggambarkan dana ini sebagai "tindakan hukuman yang terkait dengan dukungan keuangan pemerintah untuk Gaza." 

Israel sering menggunakan kekuasaannya atas pendapatan pajak Palestina sebagai sarana hukuman kolektif terhadap warga Palestina. Ini termasuk menahan dana atau memotong sebagian untuk memberi kompensasi kepada pemukim yang diduga dirugikan oleh perlawanan Palestina.

Israel mengumpulkan sekira USD188 juta dalam pendapatan pajak Palestina setiap bulan dan memotong tiga persen untuk "biaya operasional." 

Warga Palestina tidak menerima kompensasi apa pun setelah serangan pemukim terhadap properti mereka atau ketika mereka diusir secara paksa dari rumah dan properti mereka oleh pasukan pendudukan atau pemukim Israel.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement