Menurut Hasan Basri, masyarakat harus bersatu jangan mudah percaya dengan berbagai isu yang dihembuskan, terutama oleh bukan warga asli pesisir utara Tangerang, Sementara soal abrasi, menurutnya, sudah terjadi puluhan tahun.
“Dari tahun 1980 hingga 2015 568 hektare, kalau dihitung hingga 2025 kita tidak tahu berapa lagi daratan yang tergerus air laut,” imbuhnya.
Sedangkan pemerintah belum ada tindakan untuk mengatasinya. Saat ada PSN, masyarakat pun menaruh harapan tanah mereka tidak terkena abrasi.
“Makanya saya tidak sepakat jika ada yang bicara hentikan PSN PIK 2, karena akan ada kerugian yang lebih panjang, bisa-bisa belakang rumah saya juga akan tergerus air laut,” pungkasnya.
(Arief Setyadi )