WASHINGTON - Puluhan orang dikhawatirkan tewas setelah pesawat penumpang regional American Airlines yang membawa 64 orang bertabrakan dengan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) dan jatuh ke Sungai Potomac yang dingin di dekat Bandara Nasional Reagan, Washington.
Laporan media menyebutkan bahwa lebih dari 30 mayat telah ditemukan dari sungai tersebut, sementara Senator AS Roger Marshall dari Kansas, tempat asal penerbangan pesawat tersebut, menyatakan bahwa sebagian besar atau bahkan semua penumpang di dalamnya telah tewas.
"Sangat sulit ketika Anda kehilangan sekitar 60 warga Kansas secara bersamaan," katanya dalam konferensi pers di bandara Reagan di ibu kota AS pada Kamis, (30/1/2025) pagi.
"Ketika satu orang meninggal, itu adalah tragedi, tetapi ketika banyak, banyak, banyak orang meninggal, itu adalah kesedihan yang tak tertahankan. Itu adalah patah hati yang tak terkira."
American Airlines mengonfirmasi 60 penumpang dan empat awak berada di dalam jet tersebut, sementara helikopter Black Hawk, yang sedang dalam penerbangan pelatihan, membawa tiga tentara, kata seorang pejabat AS.
Di antara penumpang dalam penerbangan tersebut terdapat atlet seluncur es, keluarga, dan pelatih yang kembali dari acara di Wichita, termasuk mantan juara dunia kelahiran Rusia Yevgenia Shishkova dan Vadim Naumov.
CBS News melaporkan bahwa tim penyelam telah menemukan salah satu dari dua kotak hitam dari pesawat tersebut.
Dilaporkan Reuters, tabrakan di udara terjadi saat pesawat penumpang mendekati pendaratan di Reagan. Komunikasi radio antara menara kontrol lalu lintas udara dan Black Hawk menunjukkan awak helikopter mengetahui pesawat itu berada di sekitar lokasi.
Pentagon mengatakan pihaknya tengah memulai penyelidikan.