JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) akan melakukan tes DNA untuk mengidentifikasi satu Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal korban penembakan aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Sebelumnya, korban dilaporkan kritis sebelum meninggal pada Selasa, 4 Februari 2025, sekitar pukul 18.30 waktu Malaysia.
WNI tersebut dirawat sejak 24 Januari di Rumah Sakit Idris Shah Serdang, dan sudah menjalani operasi pengangkatan ginjal, karena ginjalnya yang terkena tembakan.
"Memang cukup sulit karena tidak ada dokumen apapun di korban. Kita gunakan berbagai macam upaya, termasuk menggunakan identifikasi melalui kamp biometrik, face recognition, dan kami sudah mendapatkan data indikasi WNI yang meninggal tersebut," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, Judha Nugraha di Kantor Kemlu, Jakarta, Jumat (7/2/2025).
"Satu langkah lagi yang sedang kami lakukan adalah melakukan tes DNA. Jadi kami sudah dapat sampel dari pihak keluarga dan juga akan melakukan tes DNA dengan pihak warga. Untuk itu nanti, begitu sudah selesai, akan dapat sampaikan secara lengkap dan detail terkait dengan identitas WNI yang meninggal," tambahnya.
Judha memastikan setelah selesai indentifikasi akan dilakukan proses pemulasan dan direpatriasi ke Indonesia.
"Segera setelah nanti identifikasi keseluruhannya, kita akan melakukan proses pemulasan jenazah dan kemudian kita akan merepatriasi jenazah nanti ke Indonesia," jelas Judha.