"Gaza bukanlah properti yang bisa dijual dan dibeli. Itu adalah bagian integral dari tanah Palestina yang diduduki," katanya dalam pernyataan tersebut. Dia menambahkan bahwa warga Palestina akan menggagalkan rencana pemindahan tersebut.
Trump telah berbicara tentang pemindahan permanen warga Palestina yang tinggal di Gaza dan akan menciptakan "Riviera Timur Tengah."
Minggu lalu Trump melontarkan gagasan Amerika Serikat mengambil alih Gaza dan terlibat dalam upaya pembangunan kembali besar-besaran.
Dia memberikan pernyataan yang samar tentang masa depan warga Palestina yang telah bertahan selama lebih dari setahun dibombardir oleh Israel sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada Oktober 2023.
Tidak jelas di bawah kewenangan apa Amerika Serikat akan mengklaim Gaza. Pengumuman Trump langsung menuai teguran dari beberapa negara.
Sebelumnya pada Minggu, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan Trump akan bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan mungkin Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, meskipun ia tidak menyebutkan tanggal untuk pembicaraan tersebut.
Komentar tersebut, yang disampaikan dalam sebuah wawancara dengan Maria Bartiromo dari Fox News, muncul sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang proposal Trump yang baru-baru ini diungkapkan untuk mengambil alih dan membangun kembali Jalur Gaza.
Herzog tidak mengatakan kapan atau di mana pertemuan tersebut akan berlangsung, ia juga tidak membahas potensi kontennya. Ia juga mencatat bahwa Trump akan bertemu dengan Raja Yordania Abdullah dalam beberapa hari mendatang, yang telah dilaporkan oleh kantor berita negara Yordania. "Presiden Trump akan bertemu dengan para pemimpin Arab utama, terutama raja Yordania dan presiden Mesir dan saya rasa juga putra mahkota Arab Saudi," kata Herzog.