Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cara Pangeran Diponegoro Kuasai Kesultanan Yogyakarta dan Usir Penjajah Belanda

Avirista Midaada , Jurnalis-Senin, 10 Februari 2025 |07:50 WIB
Cara Pangeran Diponegoro Kuasai Kesultanan Yogyakarta dan Usir Penjajah Belanda
Pangeran Diponegoro (foto: wikipedia)
A
A
A

Berikutnya, Tumenggung Mertoyudo, menjadi Pangeran Wiryonegoro, Demang Kertopengalasan, menjadi Tumenggung Wiryodirejo. Para pemimpin mandala perang yang diangkat sebagai Bagelen diisi oleh Pangeran Suryokusumo dan Tumenggung Reksoprojo, Lowano, Bagelen Timur, diisi Pangeran Abu Bakar dan Muhammad.

Selanjutnya, Ledok, Tumenggung Handangtoro, Gowong, Tumenggung Gajah Pernada, Langon, Pangeran Notoprojo, Kedu diisi oleh Tumenggung Hadiwinoto, dan Tumenggung Martodipuro, wilayah Parakan, Tumenggung Sumodilogo. Yogyakarta Barat, Tumenggung Joyomustopo, Tumenggung Hadisuryo, dan Tumenggung Sumonegoro.

Kiai Muhammad Arfah, Mulyosentiko atau Tumenggung Seconegoro menjadi pimpinannya di Kedu, Gamplong, Tumenggung Cokronegoro dan Tumenggung Sumodiwiryo, Yogyakarta Utara, Pangeran Surodilogo, dan Pangeran Sumodiwiryo, Sambiroto, diisi oleh Pangeran Mangkudiningrat, Pangeran Notoprojo, dan Tumenggung Ranupati, Yogyakarta Timur, Pangeran Suryonegoro, dan Suranegoro.

Di wilayah Gunung Kidul diisi Pangeran Sudironegoro, Jonegoro, dan Sumodiningrat, Pajang, Warsokusumo, Mertoloyo, Wiryokusumo, dan Dipodirjo, dan terakhir wilayah Sokowati atau Sragen, Tumenggung Kertodirjo, dan Mangunnegoro.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement