JAKARTA - Polda Metro Jaya menggelar Operasi Keselamatan Jaya 2025 sejak tanggal 10-23 Februari. Setidaknya, ada 11 pelanggaran yang menjadi target operasi keselamatan jaya tahun ini.
“Ada 11 target Operasi Kewilayahan Keselamatan Jaya 2025,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (10/2/2025).
Ade Ary mengatakan beberapa pelanggaran tersebut mulai dari melawan arah hingga tidak menggunakan helm. Selain itu, penggunaan pelat kendaraan palsu hingga rotator yang tidak sesuai peruntukannya juga bakal ditindak.
Adapun 11 Target Operasi sebagai berikut:
1. Melanggar marka berhenti
2. Melawan arus
3. Pelanggaran berkendara di bawah pengaruh alkohol
4. Menggunakan handphone saat mengemudi
5. Tidak menggunakan helm SNI
6. Knalpot brong
7. Mengemudikan kendaraan roda empat tidak menggunakan sabuk keselamatan
8. Pelanggaran melebihi batas kecepatan
9. Pelanggaran berkendara di bawah umur atau tidak memiliki SIM
10. Tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) yang tidak sesuai dengan ketentuannya
11. Penggunaan rotator tidak sesuai dengan peruntukannya
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menggelar Operasi Keselamatan Jaya 2025. Dalam operasi ini, sebanyak 1.675 personil dikerahkan.
“Anggota yang dilibatkan TNI-Polri hampir kurang lebih 1.675,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat memimpin apel gelar pasukan di Mapolda Metro Jaya, Senin (10/2/2025).
Karyoto menyebutkan operasi ini akan digelar selama dua pekan lamanya, terhitung sejak tanggal 10-23 Februari 2025. Operasi guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
“Kita selaku aparat TNI-Polri dan jajaran pemerintah daerah berupaya membangun kesadaran terutama adalah para pengguna jalan, dengan cara mencegah dari dini menghilangkan segala bentuk-bentuk kejadian yang mengarah kepada keselamatan dalam berkendaraan,” ukar dia.
Karyoto pun menekankan kepada anggotanya untuk bertindak secara humanis saat bertugas. Dia meminta jajarannya untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya kepatuhan dalam berlalu lintas.
"Tekankan lebih pada pemahaman, penyadaran seluruh masyarakat kita yang berkendaraan untuk lebih tertib dan menaati peraturan-peraturan lalu lintas. Yang kemudian kita sebagai petugas juga bersikap sopan. Sopan dan juga yang lebih penting adalah tegas," ungkapnya.
Dia pun berharap agar operasi yang digelar jni bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Dengan begitu, lanjut dia, angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas akan menurun.
(Khafid Mardiyansyah)