"Indonesia dan Turki juga perlu mengkongkretkan kemitraan kedua negara dalam kerangka kerjasama MIKTA yang dimulai tahun 2013," ujar Teguh Santosa yang juga adalah Ketua Umum JMSI.
Kata dia, MIKTA ini bisa menjadi platform alternatif bagi Indonesia membangun kemandirian dan menawarkan solusi perimbangan kekuatan politik di dunia. Grup informal middle power MIKTA yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia, dapat menjadi platform alternatif bagi Indonesia untuk membangun kemandirian dan menawarkan berbagai solusi perimbangan kekuatan di arena global.
Untuk diketahui, MIKTA adalah platform yang dibangun anggota-anggotanya fokus pada kerjasama ekonomi yang berimbang, penguatan isu lingkungan, dan energi terbarukan.
"MIKTA sendiri adalah platform yang lebih fokus pada kerjasama ekonomi yang berimbang, penguatan isu lingkungan dan energi terbarukan," pungkasnya.
(Awaludin)