Meskipun mengalami tantangan, termasuk perubahan politik dan ekonomi Jepang, Kongo Gumi bertahan dengan filosofi bisnisnya yang menekankan hubungan baik dengan pelanggan dan fleksibilitas dalam kepemimpinan.
Meskipun perusahaan ini sudah melewati berbagai skema bisnis, akhir dari Kongo Gumi sebagai bisnis keluarga yang independen disebabkan oleh sejumlah faktor, terutama penurunan jangka Panjang dalam pendapatan kuil yang juga dengan investasi properti besar yang terdevaluasi secara parah.
Pada 2006, perusahaan ini diakuisisi dan menjadi anak perusahaan Takamatsu Construction Group, tetapi tetap mempertahankan keahliannya dalam arsitektur tradisional Jepang.
(Rahman Asmardika)