Pasukan pengacau dari sisi utara Jayakatwang, mulai merangsak masuk ke wilayah istana Ibukota Singasari. Serangan itu memang sengaja dilakukan dari utara dan memilih untuk memutar daripada mengikuti jalur tengah dari Kediri, melintasi kawasan Pegunungan Putri Tidur, hingga menembus wilayah Kota Batu saat ini.
Pada pasukan yang dikirim Jayakatwang itu, Pararaton menyebut nama patih yang mendampingi pemerintahan Sri Jayakatong di Wurawn, atau Gelang - gelang adalah Singanambat. Nama Patih Kebo Mundarang juga beberapa kali muncul dari sisi pasukan Jayakatwang.
Selain disebut dalam Pararaton, nama Patih Kebo Mundarang juga disebut dalam Kidung Rangga Lawe, sedangkan pada Kidung Harşawijaya hanya disebut Patih Mundarang saja. Sementara itu, Prasasti Müla Malurung menyebut nama patih yang mendampingi pemerintahan Sri Jayakatyong di Wurawan (Gelang-Gelang) adalah Mapañji Singanambat.
Jayakatwang memang diidentikkan dengan Kerajaan Kediri. Tapi konon beberapa sumber ia merupakan Raja Gelang-gelang, wilayah Kediri, pasca runtuh diserang oleh Ken Arok semasa Kertajaya bertahta.
(Awaludin)