JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli menegaskan partainya tidak pernah menyebut ada utusan dari Joko Widodo (Jokowi) yang meminta Hasto Kristiyanto untuk mundur, jika tidak ingin ditetapkan sebagai tersangka oleh penegak hukum.
Pernyataan itu sebelumnya diungkap oleh Ketua DPP PDIP, Deddy Yevri Sitorus dalam jumpa pers di kantor PDIP. Kemudian, pernyataan itu ditanggapi oleh Jokowi.
"Menurut kami tuh reaksinya berlebihan sebelum mengecek apa yang disebut dengan pernyataannya bang Deddy Sitorus," kata Guntur dalam program Rakyat Bersuara bertajuk 'Cawe-cawe kasus, Jokowi: Saya Ada Batasnya!', Selasa (18/3/2025).
"Soal utusan itu, bang Deddy tidak pernah bilang bahwa Jokowi mengirim utusan atau itu utusannya Jokowi. Karena kalau kalimat itu yang keluar ada konsekuensi hukum di situ," ujarnya melanjutkan.
Yang disampaikan Deddy Sitorus pada tanggal 14 Desember 2024, sambungnya, yakni ada utusan yang datang dan membawa pesan agar Hasto mundur dari jabatannya sebagai Sekjen atau dia akan ditersangkakan dengan kasus Harun Masiku.