Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tolak Gencatan Senjata, Putin Setuju Hentikan Serang Fasilitas Energi Ukraina Selama 30 Hari

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 19 Maret 2025 |12:27 WIB
Tolak Gencatan Senjata, Putin Setuju Hentikan Serang Fasilitas Energi Ukraina Selama 30 Hari
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Reuters)
A
A
A

WASHINGTON - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa, (18/3/2025) sepakat untuk menghentikan serangan terhadap fasilitas energi Ukraina untuk sementara waktu, dalam pembicaraan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald trump. Namun, Kremlin menolak untuk mendukung gencatan senjata penuh selama 30 hari yang diharapkan Trump akan menjadi langkah pertama menuju kesepakatan damai permanen.

Ukraina mengatakan akan mendukung perjanjian yang diperkecil, yang mengharuskan kedua negara untuk menunda penembakan terhadap infrastruktur energi masing-masing selama sekira satu bulan. Para ahli mengatakan Putin menghindari membuat konsesi yang signifikan dalam apa yang bisa menjadi permainan waktu saat pasukan Rusia maju di Ukraina timur.

Perundingan Gencatan Senjata Lanjutan

Gedung Putih mengatakan pembicaraan tentang gencatan senjata maritim di Laut Hitam serta gencatan senjata yang lebih lengkap dan kesepakatan perdamaian permanen akan segera dimulai, menyusul panggilan telepon yang panjang antara Trump dan Putin pada hari Selasa.

Tidak jelas apakah Ukraina akan terlibat dalam pembicaraan tersebut, yang menurut utusan Trump Steve Witkoff akan berlangsung di Jeddah, Arab Saudi pada Minggu, (23/3/2025), demikian diwartakan Reuters.

"Sampai saat ini, kami benar-benar tidak memiliki konsensus mengenai kedua aspek ini - gencatan senjata energi dan infrastruktur serta moratorium penembakan di Laut Hitam - dan hari ini kami sampai pada titik itu, dan saya pikir itu adalah jarak yang relatif dekat menuju gencatan senjata penuh dari sana," kata Witkoff pada program "Hannity" Fox News.

Putin memerintahkan militer Rusia untuk menghentikan serangan terhadap lokasi energi setelah berbicara dengan Trump, kata Kremlin.

Namun, ia menyuarakan kekhawatiran bahwa gencatan senjata sementara dapat memungkinkan Ukraina untuk mempersenjatai kembali dan memobilisasi lebih banyak tentara, dan menegaskan kembali tuntutannya bahwa resolusi apa pun mengharuskan diakhirinya semua bantuan militer dan intelijen ke Ukraina, menurut pernyataan Kremlin.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement