Berbagai makanan ringan takjil, mulai dari bakso, manisan, bubur, gorengan, siomay, dadar guling, kolak, es campur, dan lainnya dijajakan oleh puluhan pedagang. Umumnya, para pembelinya warga lokal yang membawa anak-anaknya tuk berburu takjil agar bisa dibawa pulang ke rumah, hanya beberapa orang saja yang memakan jajanan di pasar dadakan tersebut di lokasi.
Selain warga lokal, sejumlah kendaraan yang melintas di Jalan Tol Cipali terkadang berhenti di bahu jalanan untuk bisa membeli takjil di Jalan Layang yang lokasinya persis diatas Jalan Tol Cipali tersebut. Hal itu hanya bisa dilakukan oleh pengendara Tol Cipali saat petugas tol tak melakukan patroli saja di lokasi.
Begitu petugas tol mendapati hal itu, mereka bakal meminta pengendara untuk kembali melajukan kendaraannya agar tak membahayakan pengendara tol lainnya akibat berhenti di bahu jalanan. Pasar dadakan takjil tersebut ramai selalu ramai saat waktu memasuki buka puasa.
Begitu waktu buka puasa lewat atau sekira pukul 18.30 WIB, para pedagang pun menutup dagangannya dan pergi meninggalkan lokasi, hanya menyisakan sejumlah sampah saja. Seolah, pasar tersebut tak pernah ada di lokasi.
Warga Pegagan, Palimanan, Eli menyebutkan, dia datang memang hendak berburu takjil bersama anak perempuannya. Pasalnya, anaknya sangat ingin membeli kolak untuk bisa disantap di rumah saat buka puasa.
"Daripada nyari jauh-jauh yah, beli takjil disini bae yah, banyak juga macam-macam, biar anak gak nangis pengen kolek jeh," katanya saat berbincang di lokasi, Rabu.
Sementara itu, pedagang es, Uus menjelaskan, adanya pasar dadakan membuatnya berkah lantaran banyak pembeli yang membeli dagangannya. "Alhamdulillah yah bisa buat kasih ke anak Lebaran," bebernya.
(Arief Setyadi )