Demonstrasi besar-besaran terjadi di berbagai kota, termasuk Ankara, Istanbul, dan Antalya. Polisi menindak tegas dengan menggunakan meriam air, semprotan merica, dan peluru plastik untuk membubarkan massa.
Di Universitas Teknik Timur Tengah, mahasiswa yang berusaha menyampaikan pernyataan publik menghadapi serangan gas air mata.
Sementara itu, pengacara Imamoglu, Mehmet Pehlivan, juga ditahan dengan tuduhan yang tidak diungkapkan, memicu reaksi keras dari Imamoglu yang menyebut tindakan ini sebagai "kudeta hukum."
Penangkapan Imamoglu terjadi hanya beberapa hari sebelum ia diprediksi akan diumumkan sebagai kandidat presiden dari partai oposisi CHP.
Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc membantah adanya unsur politis dalam penangkapan ini, dengan alasan bahwa menjadi pejabat terpilih tidak berarti kebal hukum.
Namun, kelompok hak asasi manusia menilai tindakan keras pemerintah sebagai tanda kemunduran demokrasi, sementara para pemimpin Barat mengkritik penggunaan kekuatan berlebihan terhadap pengunjuk rasa.
(Erha Aprili Ramadhoni)