Kelompok ketiga dari sisi arsitektur yakni arsitektur akhir Majapahit. Dimana memiliki ciri sama dengan arsitektur Majapahit lama, namun telah mempunyai pembatas secara permanen. Meski demikian, pada akhir periode Majapahit juga konon masih dapat dijumpai tiga kelompok arsitektur, baik arsitek Jawa kuno dan Majapahit lama.
Hal ini terlihat pada relief candi yang dibangun pada periode yang sama. Adanya perubahan nilai-nilai sosial dan mulai susahnya mendapatkan bahan bangunan kayu, menjadikan bangunan-bangunan yang menggunakan kayu untuk kolom, maupun dinding secara perlahan mulai berkurang dari perbendaharaan arsitektur Jawa.
Hal ini dipercepat dengan adanya penduduk baru dari pulau lain, dan orang asing yang datang ke Majapahit dalam rangka berdagang. Mereka mendirikan berbagai macam bangunan yang menggunakan bahan bangunan tradisi membangun rumah sesuai dengan kebutuhan baru sehingga bangunannya mempunyai ciri yang berbeda.
(Awaludin)