Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Angka Kelahiran Menurun, China Luncurkan Insentif Pengasuhan Anak

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 11 April 2025 |11:21 WIB
Angka Kelahiran Menurun, China Luncurkan Insentif Pengasuhan Anak
Ilustrasi.
A
A
A

Menghadapi tantangan ini, beberapa warga China merasa terjebak dalam siklus kesulitan ekonomi, mempertanyakan apakah melahirkan anak-anak ke lingkungan seperti itu merupakan pilihan yang bertanggung jawab.

Enggan Memiliki Anak

Seorang sejarawan China yang tinggal di Australia menggambarkan dorongan Partai Komunis China untuk kebijakan kelahiran sebagai tanda keputusasaan yang semakin meningkat, memperingatkan bahwa angka kelahiran yang anjlok mungkin tidak dapat diubah.

Dampak ekonomi sudah terlihat, dengan pemerintah daerah berjuang secara finansial dan lebih sedikit orang yang bersedia menikah atau memiliki anak. Data resmi dari Kementerian Urusan Sipil China menyoroti tren tersebut—pernikahan nasional pada 2024 turun 20,5% dari tahun sebelumnya menjadi 6,106 juta, menandai level terendah dalam 45 tahun, sementara perceraian naik tipis 1,1% menjadi 2,621 juta.

Populasi China terus menurun, dengan statistik resmi menunjukkan angka kelahiran tahun 2024 hanya 6,77 per seribu dan tingkat pertumbuhan alami -0,99 per seribu, menandai tahun ketiga berturut-turut pertumbuhan negatif.

Menurut seorang Profesor China dari Universitas Teknologi Sydney, kebijakan satu anak PKT selama 30 tahun, termasuk aborsi paksa pada tahap akhir, menghapus satu hingga dua generasi, yang secara signifikan melemahkan fondasi demografi. Sementara itu, generasi muda berjuang dengan melonjaknya biaya pendidikan, perumahan, dan perawatan kesehatan, yang semakin diperburuk oleh karantina wilayah COVID yang berkepanjangan.

Profesor tersebut mengamati bahwa banyak anak muda China menganggap memiliki anak di bawah rezim otoriter sebagai hal yang tidak dapat diterima secara etis. Bahkan mereka yang memiliki kemampuan finansial memilih untuk tidak melakukannya, yang selanjutnya berkontribusi pada penurunan angka kelahiran. Ia mengkritik insentif orang tua dari PKC, menggambarkannya sebagai solusi dangkal yang gagal mengatasi masalah sosial yang lebih dalam.

 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement