MALANG - Kepolisian membuka pengaduan duagan pelecehan seksual oknum dokter berinisial AYP di Malang. Sejauh ini baru satu orang korban yang melaporkan ke Polresta Malang Kota, yakni QAR (31) warga asal Sukabumi, yang tinggal di Bandung.
Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto mengakui, dari informasi tim pendamping hukum QAR memang diduga ada korban lain, tapi sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut karena baru saja menerima laporan QAR.
"Adanya informasi tersebut dari pendamping atau pengacara pihak korban, kami melaksanakan penyelidikan lebih lanjut, mendalami informasi tersebut," kata Yudi Risdiyanto, Minggu (20/4/2025).
Ia pun mengimbau agar masyarakat yang merasa pernah menjadi korban dugaan pelecehan seksual oleh dokter berinisial AYP untuk melapor. Ia pun berkomitmen akan menerima laporan dari warga yang merasa jadi korban dokter berinisial AYP.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat yang merasa menjadi korban tentang adanya tindak pidana pelecehan, agar sesegera mungkin melaporkan ke pihak kepolisian," bebernya.
"Apabila nantinya memang misalnya betul apa yang diinformasikan dari kuasa hukum korban, kami akan menyarankan atau menerima pelaporan tersebut," tambahnya.
Sejauh ini kata Yudi, baru satu orang yang dimintai keterangan terkait laporan dugaan pelecehan seksual atas korban berinisial QAR. Wanita muda itu datang ke Polresta Malang Kota, pada Jumat sore (18/4/2025) dan langsung menjalani pemeriksaan di Ruang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota.
"(Saksi yang dimintai keterangan baru korban) Iya, untuk sementara ini, sampai kemarin masih satu korban. Karena pemeriksaan juga cukup malam. Hari ini dilakukan pemeriksaan saksi yang mengetahui, mendengar, melihat, tentang adanya tindak pidana tersebut," jelasnya.
Di sisi lain, Satria Manda Adi Marwan selaku kuasa hukum QAR mengungkapkan, ada tiga terduga korban lagi yang berkomunikasi dengan kliennya. Mereka memberikan testimoni melalui pesan langsung di Instagram QAR.
"Total ada empat, saya enggak bisa sebutkan siapa-siapanya, cuma dengan modus yang sama, dengan dokter yang sama di rumah sakit yang sama. Saya sempat melihat bukti chat dan lain-lain, modusnya hampir sama, chat mengajak nonton konser, dan lain-lain," ujarnya.
Ia mendorong, bila memang ada masyarakat atau pasien di oknum dokter tersebut yang menjadi korban untuk berani melapor. Meskipun sejauh ini masih sebatas komunikasi, berencana akan mengadukan hal itu ke timnya, dan berharap berani melaporkan kasus itu ke kepolisian.
"Siapa tahu yang bersangkutan juga akan melapor itu. Tiga memberitahu melalui korban, katanya ada yang mau akan bertemu tim hukum, tapi saya juga nggak mau maksa. Nggak tahu ini sampai kapan, akan bertambah sampai kapan," pungkasnya.
Kasus dugaan pelecehan seksual oleh oknum dokter di Malang mencuat dari sebuah unggahan di media sosial Instagram @qorryauliarachmah, yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual oknum dokter di rumah sakit swasta di Kota Malang. Dimana ia yang tengah dirawat inap di Ruang Alamanda, RS swasta tersebut pada Selasa 27 September 2022 lalu didatangi seorang dokter berinisial AYP.
Dokter yang ditemuinya di ruang IGD itu lantas masuk ke ruangan rawat inapnya. Korban lantas diminta oleh terduga dokter ini membuka pakaian kimono yang didapat dari rumah sakit dengan alasan memeriksa kesehatannya, meski dokter yang bertugas bukanlah AYP.
Terduga pelaku juga sempat mendokumentasikan foto bagian tubuh sensitifnya dengan ponselnya, tapi oknum dokter itu beralasan ia hanya berkomunikasi dengan temannya melalui aplikasi WhatsApp. Korban juga sempat diperiksa di area sekitar dadanya cukup lama dengan stetoskop, dalam keadaan terbuka.
(Awaludin)