Di ibu kota Kashmir yang dikelola Pakistan, Muzaffarabad, pihak berwenang mengatakan mereka telah menyiapkan dana darurat sebesar 1 miliar rupee Pakistan (3,5 juta dolar AS) dan mengirimkan cukup makanan, air, dan perlengkapan kesehatan ke desa-desa di sepanjang garis kendali untuk bertahan selama dua bulan.
Pejabat setempat pada Kamis (1/5/2025) menyatakan, telah menutup madrasah selama 10 hari. Penutupan itu karena alasan kekhawatiran mereka akan menjadi sasaran serangan India.
Kantor Perdana Menteri Kashmir yang dikelola Pakistan menyatakan telah memindahkan peralatan ke area dekat garis kontrol untuk memperbaiki kerusakan jalan. Kantor menginstruksikan otoritas penyelamat dan pertahanan sipil untuk meningkatkan kewaspadaan,
Pimpinan cabang Kashmir dari Bulan Sabit Merah Pakistan, Gulzar Fatima, mengatakan begitu kelompok bantuan melihat ketegangan meningkat, mereka mulai memobilisasi persediaan dan staf, termasuk penyedia pertolongan pertama.
"Jika terjadi aksi militer India, mereka memperkirakan migrasi besar-besaran orang dari sekitar garis kontrol, dan sedang mempersiapkan kamp-kamp bantuan dengan tenda, perlengkapan kebersihan, dan peralatan memasak untuk sedikitnya 500 keluarga," katanya.
(Erha Aprili Ramadhoni)