"Ya koper, pak," jawab Kusnadi.
Kusnadi menjelaskan, koper tersebut berwana abu-abu. Saat menerimanya, koper tersebut dalam kondisi terkunci.
Dalam momen itu, Harun tidak bertemu dengan Saeful. Sebab, Harun pada waktu itu sedang ada keperluan lain sehingga tidak bisa berlama-lama menunggu Saeful.
"Terus bagaimana si kopernya tadi?," tanya jaksa.
"Ya kan saya lagi rokokan di situ, Pak Harun ini pak main HP, tak tik tak tik itu, ga tahu itu, mungkin janjian atau apa terus selang berapa lama, menit lah pak, dia baru ngomong ke saya, 'mas ini titipan ya dari saya buat Saeful, saya udah komunikasi, tapi dia juga kayaknya ga bisa ke sini, saya buru buru juga mas, tadi sudah komunikasi, saya sama Saefulnya, nanti mau diambil sama stafnya'," kata Saiful mencoba mengingat apa yang disampaikan Harun saat itu.
"Siapa? menyebutkan nama ga? siapa staf yang mau mengambil itu?," cecar jaksa.
"Kalau ga salah, Geri," jawab Kusnadi.
Meski mendapat titipan, Kusnadi mengaku dirinya tidak diberi tahu apa isi dari koper tersebut.
Jaksa kemudian mencecar terkait Kusnadi menerima imbalan atau tidak dari penitipan tersebut.