Paramedis di tempat kejadian mengonfirmasi bahwa dia meninggal karena luka tembak di kepala dan dada, menurut media berita El Financiero.
Marquez, yang memiliki hampir 200.000 pengikut di Instagram dan TikTok, sebelumnya mengatakan dalam siaran langsung bahwa seseorang datang ke salon saat dia tidak ada dengan "hadiah mahal" untuk dikirimkan kepadanya. Marquez, yang tampak khawatir, mengatakan dia tidak berencana menunggu orang tersebut kembali.
"Sampai saat ini, belum ada tuduhan terhadap individu tertentu," kata kantor kejaksaan Jalisco dalam pernyataan Rabu, (13/5/2025) malam.
Pembunuhan Marquez diselidiki sebagai femisida, atau pembunuhan yang dikarenakan korban bergender perempuan. Menurut pihak berwenang Meksiko, femisida dapat melibatkan kekerasan yang merendahkan martabat, pelecehan seksual, hubungan dengan pembunuh, atau tubuh korban yang dipamerkan di tempat umum.
Sheinbaum mengatakan kabinet keamanan Meksiko, yang dikelola oleh menteri senior, sedang berupaya memecahkan kasus pembunuhan tersebut dengan para jaksa.
Meksiko berada di posisi yang sama dengan Paraguay, Uruguay, dan Bolivia sebagai negara dengan tingkat pembunuhan terhadap perempuan tertinggi keempat di Amerika Latin dan Karibia, menurut data terbaru dari Komisi Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Amerika Latin dan Karibia, dengan 1,3 kematian tersebut untuk setiap 100.000 perempuan pada 2023.
Jalisco menduduki peringkat keenam dari 32 negara bagian Meksiko, termasuk Mexico City, untuk pembunuhan, dengan 909 tercatat di sana sejak awal masa jabatan Sheinbaum pada Oktober 2024, menurut konsultan data TResearch.
(Rahman Asmardika)