JAKARTA - TNI Angkatan Laut (AL) menggagalkan penyeludupan narkotika di perairan Selat Durian, Kabupaten Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, pada, Rabu 14 Mei 2025. Adapun upaya penyeludupan ini berawal dari informasi yang diterima TNI AL dari intelijen.
"Kalau kita lihat kronologis pelaksanaan kegiatan ini, itu diawali pada tanggal 13 bedasarkan informasi intelijen tentunya," ujar Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I Laksda TNI, Fauzi dalam konferensi pers dikutip melalui akun YouTube @TNIANGKATANLAUT, Jumat (16/5/2025).
Informasi tersebut langsung dimonitoring dan ditindaklanjuti dengan melaksanakan patroli di perairan Selat Durian. Saat itu, anak buahnya mencurigai satu kapal penangkap ikan dan menghampiri.
"Kita melakukan tugas ini dan sudah mengawasi ternyata setelah kita lihat ada kapal ikan Aungtoetoe 99, yang menjadi kecurigaan itu kapal ini tidak ada ikannya di dalam kapal dan tidak ada alat penangkap ikan," ucapnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kapal penangkap ikan itu, tim menemukan puluhan karung mencurigakan. Alhasil karung-karung tersebut berisikan narkotika jenis sabu dan kokain dengan berat jika ditotal sekira 1,9 ton.
"Prajurit lanal Balai Tanjung Karimun mengadakan aksi pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kapal tersebut sehingga kita temukanlah barang ini. Total ini kita temukan sabu kurang lebih 705 kg kemudian kokain 1,2 ton, ini kalau kita nilai dengan harga kurang lebih sekitar Rp 7 triliun," ujarnya.
Dari atas kapal itu, tim juga mengamankan 5 orang tersangka yang merupakan warga negara asing.
"Di kapal ini tidak ada (WNI), ini kapal ada 5 orang, terdiri satu nahkoda dari Thailand dan 4 anggotanya dari Myanmar,"
Bedasarkan keterangan sementara yang didapatkan, jika tersangka akan dijanjikan upah Rp 14 juta jika berhasil mengirimkan barang haram tersebut. Namun apakah Rp 14 juta itu akan diterima oleh setiap orang, atau sekali pengiriman hal tersebut masih dalam proses penyelidikan.
"Ini kan baru sifatnya kita baru belum penyidikan lebih dalam kita baru bertanya saja kepada mereka hp-nya juga sudah kita Sita kurang lebih dari jawaban mereka ini kurang lebih kalau dirupiahkan sekitar Rp14 juta," ujarnya.
(Angkasa Yudhistira)