Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Viral Driver Ojol di Bandung Tambal Jalan Rusak Sendirian, Sisihkan Hasil Ngojek

Agi Ilman , Jurnalis-Senin, 19 Mei 2025 |12:56 WIB
Viral Driver Ojol di Bandung Tambal Jalan Rusak Sendirian, Sisihkan Hasil Ngojek
Viral Driver Ojol di Bandung Tambal Jalan Rusak Sendirian, Sisihkan Hasil Ngojek (Foto : Okezone/Agil Ilman)
A
A
A

Dalam sekali menambal, waktu pengerjaan di lapangan hanya memakan waktu sekitar 20 hingga 30 menit. Namun proses mencairkan aspal bisa memakan waktu dua sampai tiga jam. “Yang lama itu nyiapin aspalnya,” jelas Hasan.

Saat pertama kali mencoba, Hasan menghabiskan sekitar Rp500 ribu tanpa dokumentasi. Kini, ia mulai membuat konten dan membagikan prosesnya di media sosial. “Kalau sekarang, tergantung lubangnya. Kayak kemarin di Katapang, cuma habis puluhan ribu aja,” ujarnya.

Hasan mengetahui titik-titik jalan berlubang dari pengalamannya menarik penumpang. Ia mengaku sering memotret jalan berlubang saat dalam perjalanan. “Biasanya saya tandai waktu narik dari Ciwidey ke Kota Bandung,” katanya.

Meski banyak rekan ojol dan warga yang ingin membantunya, Hasan memilih mengerjakan sendiri. Ia khawatir ada pihak yang memanfaatkan kesempatan. “Bukan enggak mau dibantu, tapi kita enggak tahu niat orang. Ada yang benar-benar ingin bantu, ada juga yang bisa jadi manfaatin,” ucapnya.

Driver Ojol Mengaspal Jalan Rusak Pakai Duit Sendiri (Foto : Okezone)

Izin Dulu Sebelum Ngaspal Jalan

Kata dia, keluarga dan pemerintah setempat sudah mengetahui kegiatannya. Saat pertama kali menambal jalan di Desa Cibodas, ia terlebih dahulu meminta izin kepada kepala desa. “Itu adab saya, ngomong dulu sebelum mulai,” katanya.

Aksi sosial ini sudah ia lakukan di beberapa lokasi seperti Ciwidey, Katapang, dan Soreang. Hasan menyisihkan pendapatannya dari hasil ojol untuk membiayai kegiatan ini.

“Misalnya saya narik sampai jam 10 pagi, habis itu ngaspal. Setelah beres, lanjut narik lagi sampai malam,” ujarnya.

Rata-rata penghasilan bersihnya per hari sekitar Rp80 ribu, sebagian ia alokasikan untuk membeli perlengkapan tambal jalan.

Hasan tidak menyalahkan pemerintah atas kerusakan jalan. Ia yakin pihak terkait memiliki keterbatasan anggaran dan proses.

“Saya yakin pemerintah juga ingin betulin jalan. Tapi kan butuh waktu, dana, prosedur. Saya bantu seadanya aja, daripada nunggu lama tapi lubangnya tetap ada,” ungkapnya.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement