Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BKSAP DPR Kutuk Penyerangan Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Achmad Al Fiqri , Jurnalis-Rabu, 21 Mei 2025 |17:45 WIB
BKSAP DPR Kutuk Penyerangan Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera (foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera mengecam serangan Israel di wilayah Gaza Utara yang turut merusak Rumah Sakit milik Indonesia. Ia pun menyebut, kemerdekaan Palestina sudah semakin mendesak menyusul Israel yang semakin ganas melakukan penyerangan.

“Tindakan Israel sudah di luar batas kemanusiaan. Tak cukup menyerang warga sipil, termasuk anak dan perempuan, layanan kesehatan juga turut digempur oleh militer Israel. Kita mengutuk serangan ini,” kata Mardani, Rabu (21/5/2025).

Organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mencatat, sekitar 500 tentara Israel menyerang RS Indonesia pada Minggu 18 Mei 2025. MER-C menyebut, beberapa alat medis tertimpa reruntuhan bangunan. 

Puluhan staf medis dan relawan yang masih bertahan di RS Indonesia terus berusaha membersihkan bagian dalam rumah sakit. MER-C juga memastikan, RS Indonesia akan terus berfungsi sebagai tempat pelayanan kesehatan untuk warga Gaza meski saat ini tersisa 20 staf di RS Indonesia dan hanya di tengah keterbatasan.

Mardani mengatakan, komitmen kemanusiaan MER-C harus menjadi contoh bagi semua pihak yang mendukung kemerdekaan Palestina.

“Kita tidak boleh kalah walaupun Israel terus melakukan serangan. Perjuangan bagi saudara-saudara kita di Palestina harus semakin diperkuat. Indonesia harus memastikan dukungan kemanusiaan untuk Gaza tidak berhenti,” ungkapnya.

Legislator PKS ini pun menyambut baik pernyataan tegas Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez dalam KTT Liga Arab ke-34 di Baghdad, Irak, beberapa hari lalu. Menurutnya, Sikap Spanyol sejalan dengan Indonesia dan negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang menuntut penghentian agresi Israel serta dibukanya akses kemanusiaan ke Gaza.

 

Adapun Sánchez mendesak peningkatan tekanan internasional terhadap Israel untuk menghentikan pembantaian di Gaza, serta mendorong kolaborasi aktif antara Liga Arab, OKI, dan negara-negara Eropa.

Mardani menilai, posisi Spanyol yang progresif dan berani dalam menyoroti pelanggaran hak asasi manusia di Gaza mencerminkan arah diplomasi global yang lebih adil dan berkeadilan. Ia menyebut, kolaborasi negara-negara di dunia untuk mendorong kemerdekaan Palestina semakin mendesak. 

"Pernyataan Pedro Sánchez tidak hanya menggugah empati internasional, tetapi juga mempertegas bahwa tragedi kemanusiaan di Gaza adalah tanggung jawab bersama masyarakat dunia," ujar Mardani.

Untuk diketahui, PM Spanyol Pedro Sanchez menyerukan peningkatan tekanan terhadap Israel untuk menghentikan pembantaian di Gaza saat berbicara di KTT Liga Arab yang digelar di Baghdad, Irak pada Sabtu, (17/5/2025). Seruan tersebut di sampaikan Sánchez beberapa jam setelah Israel mengumumkan operasi intensif di Gaza.

KTT Liga Arab ini diadakan tepat setelah lawatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke kawasan Teluk, yang memicu kegemparan awal tahun ini, dengan menyatakan bahwa Amerika Serikat dapat mengambil alih Gaza dan mengubahnya menjadi Riviera Timur Tengah.

 

Mardani menegaskan bahwa Indonesia yang saat ini menjadi Ketua Uni Parlemen negara OKI akan mendorong kerjasama antarparlemen dunia dan membuka perdamaian Palestina-Israel melalui jalur diplomasi.

"Parlemen Indonesia terus mendorong kerja sama antarparlemen global untuk membentuk tekanan politik kolektif terhadap Israel agar segera menghentikan operasi militer di Gaza dan membuka jalan bagi solusi dua negara yang bermartabat," tegasnya.

Menurut Mardani, hal itu sejalan dengan hasil dari Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang baru saja digelar DPR sebagai tuan rumah. Pertemuan forum parlemen negara-negara OKI itu menghasilkan resolusi bertajuk Deklarasi Jakarta, yang salah satu poin utamanya adalah mengecam keras agresi militer Israel di Gaza dan Tepi Barat, serta menyerukan tindakan nyata terhadap pelanggaran hukum humaniter internasional oleh Israel.

“PUIC 2025 mempertegas komitmen kolektif parlemen negara-negara Islam untuk menyuarakan keadilan bagi rakyat Palestina. BKSAP mengajak semua parlemen di dunia untuk bergabung dalam upaya menegakkan hukum internasional dan menghentikan impunitas Israel," ucap Mardani.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement