Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kecam Penyerangan Gaza, Mantan PM Israel Sebut Hampir seperti Kejahatan Perang

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Kamis, 22 Mei 2025 |15:50 WIB
Kecam Penyerangan Gaza, Mantan PM Israel Sebut Hampir seperti Kejahatan Perang
Kecam Penyerangan Gaza, Mantan PM Israel Sebut Hampir seperti Kejahatan Perang (Ilustrasi/Dok Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, mengecam tindakan negaranya di Gaza, menuduh pemerintah membunuh warga Palestina yang tidak bersalah di tengah meningkatnya kritik atas penanganan perang tersebut.

1. Hampir seperti Kejahatan Perang

Dalam wawancara BBC pada Selasa (20/5/2025), Olmert, yang menjabat sebagai perdana menteri Israel pada 2006 hingga 2009, mengatakan apa yang dilakukan Israel di Gaza "hampir seperti kejahatan perang".

Ia mengatakan, "tampak jelas" dari perang di Gaza adalah ribuan warga Palestina terbunuh.

"Ribuan warga Palestina yang tidak bersalah terbunuh, serta banyak tentara Israel," ujarnya, melansir Middle East Eye, Kamis (22/5/2025).

"Dari setiap sudut pandang, ini menjengkelkan dan keterlaluan," katanya.

Ia menjelaskan, perang tidak memiliki tujuan dan tidak memiliki peluang untuk mencapai apa pun yang dapat menyelamatkan nyawa para sandera.

"Kami memerangi pembunuh Hamas. Kami tidak memerangi warga sipil yang tidak bersalah. Ini harus jelas," kata Olmert.

2. Tuai Amarah

Komentar Olmert menuai kemarahan dari beberapa politikus Israel, termasuk Menteri Pendidikan Yoav Kisch. Ia mengatakan, mantan perdana menteri itu seharusnya malu pada dirinya sendiri.

"Sementara tentara IDF mempertaruhkan nyawa mereka dalam menghadapi teror mematikan yang ingin menghancurkan kita, ia memilih untuk menghasut dan menusuk mereka dari belakang," tulis Kisch di X.

Menteri Kesetaraan Sosial May Golan juga merespons mantan perdana menteri itu.

“Satu-satunya kejahatan dalam perang ini adalah ludah Anda di wajah para pejuang (tentara Israel) yang saat ini memerangi musuh Nazi modern. Dan ya, ada orang-orang tak berdosa di Gaza - tepatnya 58 orang,” kata Golan merujuk pada tawanan Israel, dalam X.

 

Komentar Olmert muncul seminggu setelah ia mengklaim dalam wawancara BBC, meskipun ia tidak tahu apakah blokade Israel secara menyeluruh di Jalur Gaza merupakan kejahatan perang atau genosida. Ia mengecam pengepungan itu.

"Sama sekali tidak dapat ditoleransi, tidak dapat diterima, tidak tertahankan, dan tidak dapat dimaafkan," ucapnya.

"Di mata masyarakat internasional, mungkin kami sudah dianggap melakukan kejahatan perang," katanya saat itu.

Pada Senin (1[/5/2025), Inggris, Prancis, dan Kanada mengancam Israel dengan "tindakan konkret" kecuali jika Israel menghentikan serangannya dan mencabut blokadenya terhadap Gaza. Menurut panel PBB minggu lalu, tindakan Israel telah menyebabkan hampir setengah juta warga Palestina menghadapi kelaparan.

Tidak ada bantuan yang sampai ke warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung hingga Rabu (21/5/2]25), meskipun Israel mengklaim puluhan truk telah masuk. Sejak 2 Maret, Israel telah memberlakukan blokade total di Gaza, mencegah makanan, pasokan medis, atau barang apa pun memasuki daerah kantong yang terkepung itu.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement