Selain efisiensi waktu, Hasan menegaskan fasilitas itu dipasang juga untuk membuat kunjungan lebih memadai.
“Supaya waktunya lebih memungkinkan, dan sampai di atas kan tetap dalam kunjungan kenegaraan ya, kalau kita naik tangga ke lantai 12 ini kan keringat muncur, dalam keadaan kecapean bisa kusut. Ini untuk lebih proper aja saja sebagai sebuah kunjungan kenegaraan,” pungkasnya.
Hasan kembali menegaskan sekaligus menjawab kekhawatiran publik bahwa pemasangan fasilitas tersebut dapat merusak struktur atau bangunan Candi Borobudur. Hasan memastikan pemasangan fasilitas turut diawasi Kementerian Kebudayaan. “Itu semua dibangun dengan pengawasan dari Kementerian Kebudayaan dan tidak ada paku, tidak ada bor. Jadi hanya ditaruh, didudukan, ditaruh saja,” kata Hasan.
“Jadi nanti ketika misalnya itu selesai, itu bisa dibongkar dengan mudah. Jadi untuk kunjungan itu lebih kepada kita mempersiapkan fasilitas yang memudahkan kunjungan Presiden Macron agar bisa menikmati keindahan dan kemegahan Borobudur secara keseluruhan,” pungkasnya.
(Angkasa Yudhistira)