JAKARTA - Wakil Direktur Lalu Lintas (Wadirlantas) Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono mengungkap penyebab terjadinya kemacetan parah di Jalan Gatot Soebroto (Gatsu) yang mengarah ke Senayan dan Blok M pada, Rabu (28/5/2025), sore tadi.
Argo menyebut kemacetan panjang itu terjadi tak terlepas dari kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang berada di Jakarta hari ini.
"Ada imbas pengalihan jalan perjalanan rangkaian kenegaraan Presiden Perancis sudah berimbas di beberapa ruas jalan," kata Argo saat dikonfirmasi wartawan.
Tak hanya itu, volume kendaraan yang keluar di rata-rata jam yang sama juga membuat arus lalu lintas menjadi sangat padat. Hal ini yang membuat banyak kendaraan yang melintas tak bergerak.
"Selain memang peningkatan volume besok tanggal merah banyak masyarakat yang pulang lebih cepat," ujarnya.
Kendati demikian, Argo memastikan pihaknya terus melaksanakan tugas di lapangan guna mengurai kepadatan kendaraan yang terjadi.
"Saat ini petugas tetap melaksanakan upaya pencairan volume lalin," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Jalan Gatsu menuju Senayan dan Blok M ditutup , Rabu sore tadi. Langkah tersebut diambil setelah arus lalu lintas di jalan tersebut macet parah tidak bergerak.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kemacetan panjang terjadi di Jalan Gatsu dari arah Kuningan yang ingin menuju Senayan. Bahkan, kemacetan itu membuat kendaraan tidak bergerak.
Kemacetan panjang itu terjadi hingga di jalur lambat simpang Semanggi arah menuju Senayan-Blok M. Suara klakson kendaraan pun terus berbunyi berharap arus lalu lintas bisa bergerak.
Sekira pukul 16.17 WIB, sejumlah polisi lalu lintas memutuskan untuk menutup sementara ruas jalan yang menuju Senayan-Blok M dari arah Jalan Gatsu.
Terpantau hanya kendaraan roda dua yang diperbolehkan melintas jalan tersebut. Sejumlah petugas kepolisian pun menyampaikan kepada sejumlah pengendara jika ruas jalan di Simpang Semanggi ini ditutup.
"Enggak bisa lewat pak, enggak gerak. Jalan ditutup," kata petugas kepada para pengendara mobil.
Petugas lalu lintas pun meminta kendaraan roda empat untuk untuk mencari jalur alternatif lainnya. Tapi, ada sejumlah kendaraan yang memilih untuk tetap bertahan sambil menunggu jalan dibuka.
(Angkasa Yudhistira)