Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pasukan Israel Bajak Kapal Kemanusiaan Gaza yang Ditumpangi Greta Thunberg, 12 Awaknya Ditangkap  

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 09 Juni 2025 |10:35 WIB
Pasukan Israel Bajak Kapal Kemanusiaan Gaza yang Ditumpangi Greta Thunberg, 12 Awaknya Ditangkap  
Tentara Israel membajak kapal Madleen yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menangkap awaknya. (Foto: X)
A
A
A

YERUSALEM - Pasukan Israel telah membajak dan mengambil alih kapal kemanusiaan yang mencoba menrobos blokade laut di Jalur Gaza. Kapal tersebut, Bersama 12 awaknya, termasuk aktivis Greta Thunberg kini dibawa ke sebuah pelabuhan, kata pejabat negara zionis itu pada Minggu, (8/6/2025).

Kapal pesiar berbendera Inggris Madleen, yang dioperasikan oleh badan kemanusiaan pro-Palestina Freedom Flotilla Coalition (FFC), bertujuan untuk mengirimkan sejumlah bantuan simbolis ke Gaza pada Senin, (9/6/2025) dan meningkatkan kesadaran internasional tentang krisis kemanusiaan di sana.

Namun, FFC mengatakan melalui akun Instagramnya, kapal itu dinaiki pasukan Israel pada malam hari sebelum mencapai pantai. Kementerian Luar Negeri Israel kemudian mengonfirmasi bahwa kapal itu berada di bawah kendali Israel.

"Kapal pesiar swafoto milik para 'selebriti' itu dengan selamat menuju pantai Israel. Para penumpang diharapkan kembali ke negara asal mereka," tulis kementerian di X, sebagaimana dilansir Reuters.

Semua penumpang selamat dan tidak terluka, kementerian kemudian menambahkan. "Mereka diberi roti lapis dan air. Pertunjukan selesai."

Di antara 12 awak kapal tersebut terdapat aktivis iklim Swedia Thunberg dan Rima Hassan, anggota Parlemen Eropa asal Prancis.

"Awak Freedom Flotilla ditangkap oleh tentara Israel di perairan internasional sekira pukul 2 pagi," tulis Hassan di X. Sebuah foto memperlihatkan awak kapal duduk di atas kapal, semuanya mengenakan jaket pelampung, dengan tangan terangkat ke atas.

Kapal pesiar itu membawa kiriman kecil bantuan kemanusiaan, termasuk beras dan susu formula bayi. Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa kapal itu akan dibawa ke Gaza. "Sejumlah kecil bantuan yang ada di kapal pesiar dan tidak dikonsumsi oleh 'para selebriti' akan ditransfer ke Gaza melalui saluran kemanusiaan yang sebenarnya," tulisnya.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz memerintahkan militer pada Minggu untuk mencegah Madleen mencapai Gaza, dengan menyebut misi itu sebagai upaya propaganda untuk mendukung Hamas.

 

Israel memberlakukan blokade laut di daerah kantong pantai itu setelah Hamas menguasai Gaza pada 2007.

Blokade tersebut tetap berlaku selama beberapa konflik, termasuk perang saat ini, yang dimulai setelah serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang, menurut penghitungan Israel.

Kementerian kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 54.000 warga Palestina telah tewas sejak dimulainya kampanye militer Israel. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan bahwa sebagian besar dari lebih dari 2 juta penduduk Gaza menghadapi kelaparan.

Pemerintah Israel mengatakan blokade tersebut penting untuk mencegah senjata mencapai Hamas.

Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina, Francesca Albanese, telah mendukung operasi FFC dan pada Minggu, mendesak kapal-kapal lain untuk menantang blokade Gaza.

"Perjalanan Madleen mungkin telah berakhir, tetapi misinya belum berakhir. Setiap pelabuhan Mediterania harus mengirimkan kapal-kapal dengan bantuan & solidaritas ke Gaza," tulisnya di X.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement