JAKARTA - Kebakaran hebat yang melanda Kampung Rawa Indah, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, membuat ribuan jiwa terpaksa mengungsi. Kebakaran yang menghanguskan ratusan rumah membuat warganya tak sempat menyelamatkan barang berharganya milikinya.
Maka dari itu, warga khususnya ibu-ibu yang memiliki bayi membutuhkan bantuan perlengkapan seperti pakaian, pampers, susu. Bantuan tersebut sebenarnya sudah diberikan, namun banyaknya pengungsi yang memiliki anak kecil membuat batuan tersebut terasa kurang.
"Kalau kurang, saya bilang kurang ya, soalnya emang satu dus (susu) itu yang 400 gram, 2-3 paling cepet sudah habis," ujar Sari (33) sambil menggendong anaknya yang berusia 3 bulan di tenda pengungsian, Senin (9/6/2025).
Dia menambahkan, bahwa batuan popok bayi sebelumnya juga telah ia terima. Namun lagi-lagi, dikarenakan pertolongan yang diberikan harus dibagi kepada pengungsi lain, bantuan tersebut jadi kurang maksimal.
"Kalau pampers Alhamdulillah kemarin sudah dapat satu ball, bagi-bagi satu tenda, dibagi-bagi satu tenda semua. (Kurang) Pasti karenakan anak kencing, buang air besar ga bisa ditentuin," ujarnya.
Menurut dia, bantuan seperti makanan tak pernah kurang ia dapatkan. Bahkan terkadang dia melihat ada sisa bantuan yang belum dimakan.
"Kalau makan alhamdulillah, enggak pernah kurang, kadang lebih," tuturnya.
Di sisi lain, dia menceritakan saat kebakaran melanda Kampung Rawa Indah pada Jumat (6/6), hanya botol susu anaknya lah yang ia bawa sambil mengevakuasi mandiri. Sementara seluruh barang berharganya milikinya di dalam rumah dilalap sijago merah.
"Cuma baju di badan, sama botol (bayi) ini doang, sama minyak telon, selebihnya saya ga bawa. Soalnya rumah saya itu, akses jalannya cuma satu gang," pungkasnya.
(Awaludin)