Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Inggris, Kanada, dan Tiga Negara Jatuhkan Sanksi Terhadap Dua Menteri Israel

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 11 Juni 2025 |17:46 WIB
Inggris, Kanada, dan Tiga Negara Jatuhkan Sanksi Terhadap Dua Menteri Israel
Menteri Israel Itamar Ben-Gvir dan Bezelel Smotrich. (Foto: X)
A
A
A

LONDON - Inggris dan empat negara lain pada Selasa, (10/6/2025) menjatuhkan sanksi terhadap dua menteri kabinet sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, dengan tuduhan berulang kali memicu kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Norwegia bergabung dengan Inggris dalam pembekuan aset dan penerapan larangan perjalanan terhadap menteri keamanan nasional Israel Ben-Gvir dan menteri keuangan Smotrich, keduanya pemukim Tepi Barat.

Menteri luar negeri Inggris David Lammy, dalam pernyataan bersama dengan menteri luar negeri dari empat negara lainnya, mengatakan Ben-Gvir dan Smotrich telah "menghasut kekerasan ekstremis dan pelanggaran serius hak asasi manusia Palestina. Tindakan ini tidak dapat diterima.

"Itulah sebabnya kami mengambil tindakan sekarang untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab," kata pernyataan itu sebagaimana dilansir Reuters.

Dua sumber yang mengetahui langsung masalah tersebut mengatakan sanksi tersebut mencakup pembatasan keuangan dan larangan perjalanan yang ditargetkan.

Kecaman AS

Menandakan perpecahan yang jarang terjadi dengan sekutu dekatnya, Inggris, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio menulis di X bahwa AS mengutuk tindakan tersebut. Ia mengatakan tindakan tersebut tidak akan memajukan upaya yang dipimpin AS untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, mengakhiri perang di sana, dan membawa pulang sandera militan Hamas Palestina yang diculik dari Israel 20 bulan lalu.

"Kami menolak gagasan kesetaraan apa pun: Hamas adalah organisasi teroris... Kami mengingatkan mitra kami untuk tidak melupakan siapa musuh sebenarnya," kata Rubio, menuntut pencabutan sanksi,

 

Menteri luar negeri Israel, Gideon Saar, mengatakan tindakan yang dilakukan oleh kelima negara itu "keterlaluan" dan pemerintah Israel akan mengadakan pertemuan khusus awal minggu depan untuk memutuskan bagaimana menanggapinya.

Smotrich, yang berbicara pada peresmian pemukiman Yahudi Tepi Barat baru di Hebron Hills, berbicara tentang "penghinaan" terhadap langkah Inggris.

Ketika kelima negara mengumumkan tindakan terhadap menteri Israel, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada organisasi hak asasi manusia Palestina terkemuka serta lima kelompok amal di Timur Tengah dan Eropa, menuduh mereka mendukung militan Palestina termasuk Hamas.

Tindakan Konkret

Bulan lalu, para pemimpin Inggris, Prancis, dan Kanada menekan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengakhiri blokade bantuan ke Gaza, tempat para pakar internasional mengatakan kelaparan sudah di depan mata, dan menjanjikan "tindakan konkret" jika serangan militer baru tidak dihentikan.

London juga menangguhkan perundingan perdagangan bebas dengan Israel karena menjalankan "kebijakan mengerikan" di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki, dan mengumumkan sanksi lebih lanjut terhadap para pemukim Tepi Barat.

Sebagai tanggapan, Netanyahu menuduh mereka ingin membantu Hamas dan "berada di sisi sejarah yang salah".

Ben-Gvir dan Smotrich sebelumnya berselisih dengan Netanyahu, keduanya menyerukan penaklukan permanen Gaza dan pembangunan kembali permukiman Yahudi di sana yang ditinggalkan Israel pada tahun 2005, gagasan yang ditolak oleh pemimpin Israel tersebut.

Israel memulai serangannya di Gaza sebagai respons atas serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan Israel, dan 251 orang dibawa ke Gaza dan disandera.

Menurut otoritas kesehatan Gaza, operasi Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan menewaskan lebih dari 54.000 warga Palestina.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement