Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terima Dana Perusahaan Tambang di Raja Ampat, PBNU: Tudingan yang Sangat Keji!

Muhammad Refi Sandi , Jurnalis-Jum'at, 13 Juni 2025 |16:17 WIB
Terima Dana Perusahaan Tambang di Raja Ampat, PBNU: Tudingan yang Sangat Keji!
Bendahara Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Gudfan Arif/Foto: Muhammad Refi Sandi-Okezone
A
A
A

JAKARTA - Bendahara Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gudfan Arif buka suara atas tudingan adanya aliran dana dari PT Gag Nikel Raja Ampat ke PBNU. Menurutnya tudingan itu sangat keji.

Tudingan PBNU menerima aliran dana dari PT Gag Nikel dilontakan akun TikTok @tanpadusta). Unggahan itu menarasikan, PBNU menerima aliran dana dari Ananda Tohpati yang oleh kalangan tertentu dikenal dengan nama Andes "Kancil". Akun itu menyebut, Ananda merupakan anak mantan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya. Ananda disebutnya bertanggungjawab atas pengamanan dan pengawasan operasi dari lima perusahaan di Raja Ampat. 

Sebagai imbalan dan pengawasan, kata akun itu, Andas mengumpulkan donasi Rp55 miliar per bulan dari setiap perusahaan atau Rp275 miliar per bulan (Rp3,3 triliun pertahun). Uang itu disalurkan ke sejumlah jaringannya. Salah satunya ke PBNU. Donasi ini, kata Jamal, diberikan melalui salah satu Ketua PBNU, Gus Fahrur. 

"Itu tudingan yang sangat keji," kata Gus Gudfan di Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Gudfan menambahkan posisi KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) sebagai komisaris di PT Gag Nikel sebagai pribadi. NU sama sekali tidak pernah menempatkan pengurusnya di perusahaan pemerintah maupun swasta. 

PT Gag juga bukan milik PBNU. Itu adalah salah satu anak perusahaan BUMN PT ANTAM. "Kebetulan yang jadi salah satu komisaris itu adalah warga NU. Jadi tak ada kaitan sama sekali dengan PBNU," ucapnya.

 

Sementara itu, Gus Fahrur juga membantah langsung tudingan tersebut dan menjamin itu hoaks. "Ini fitnah. Tidak ada sama sekali sumbangan ke PBNU. Saya jamin 1.000 persen hoaks," ucap Gus Fahrur.

Dirinya sama sekali tak kenal dengan Ananda Tohpati itu. Bahkan, nama Ananda itu baru didengarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf buka suara soal keterlibatan Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) sebagai salah satu komisaris di PT Gag Nikel di Raja Ampat. Menurut Gus Yahya, selama ini PBNU tidak ikut campur terkait urusan pribadi atau jabatan yang diemban oleh pengurus NU. 

"Saya ini Ketua Umum PBNU, saya juga kiai pesantren dan sebagainya. Pak Ulil Absar uga pengurus PBNU, dia juga punya warung di rumah. Jadi pengurus PBNU ini bisa macam-macam, jadi jangan heran ada pengurus PBNU ada yang jadi bisnisman, dan urusan bisnis dia itu bukan urusan PBNU," katanya di Lobi Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Salemba, Jakarta Pusat, pada Kamis (12/6).

Menurut Gus Yahya, selama ini PBNU tidak pernah mengeluarkan rekomendasi atas pengurusnya untuk mengisi sebuah jabatan apa pun di berbagai tingkatan, baik swasta maupun pemerintahan. "Sampean bisa cari itu (rekomendasi) ke kesekretariatan, tidak ada satupun surat rekomendasi PBNU untuk jabatan apa pun di mana pun," ungkapnya.

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement