“Ribuan warga terpaksa dievakuasi, dan status gunung sempat dinaikkan ke Level IV (Awas). Aktivitas mulai menurun secara bertahap menjelang pertengahan 2024, namun kondisi gunung masih tergolong fluktuatif dan terus dipantau secara intensif,” ujar Aam.
Gunung Lewotobi Laki-laki merupakan bagian dari kompleks dua gunung kembar bersama Gunung Lewotobi Perempuan.
“Karakter letusannya cenderung bertipe strombolian hingga vulkanian, dengan potensi ancaman awan panas dan hujan abu ke wilayah sekitarnya. Aktivitasnya menjadi perhatian penting dalam sistem pemantauan gunung api aktif nasional,”tandasnya.
(Fahmi Firdaus )