Menurutnya, lahan seluas 2,1 hektare ini merupakan aset milik Pemda yang sebelumnya terbengkalai, namun kini mulai dikelola sebagai destinasi alam berkat inisiatif Pokdarwis Tode Dita bersama masyarakat.
“Kawasan ini merupakan destinasi wisata unggulan di masa mendatang. Serta menjadi atensi pemerintah karena dekat perkotaan, sekitar 5 kilometer dari pusat kota Selong,” kata Roji.
Dia mengungkapkan, dulunya tempat ini dikenal warga sebagai “Kolam Jodoh”. Tetapi akibat perubahan alam dan banjir, kolam itu kini tertutup dan menyisakan sumber air bersih, serta kolam alami berukuran kecil. “Kolam Jodoh ini sekarang sudah tertutup rata oleh banjir. Mungkin suatu saat bisa kita gali kembali supaya lebih dalam,” tambahnya.