JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno menyoroti sikap Presiden Rusia Vladimir Putin yang siap bekerjasama dengan Indonesia untuk mengembangkan energi nuklir di bidang damai.
Ia mengatakan, langkah itu bisa mewujudkan visi ketahanan enegi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Kebutuhan Indonesia untuk energi nuklir akan terasa pada 8-10 tahun mendatang. Ia menilai, energi nuklir akan dibutuhkan ketika sumber energi terbarukan di Pulau Jawa sudah tergunakan dan habis.
"Karena itu, pengembangan energi nuklir menjadi salah satu opsi kebijakan untuk mewujudkan visi ketahanan energi Presiden Prabowo," kata Eddy, Minggu (2/6/2025).
Menurutnya, kebutuhan energi nuklir menjadi salah satu opsi dari energi baru yang bersih dan bisa dimanfaatkan selama 24 jam. Namun, Eddy mengingatkan, penggunaan energi nuklir haris dengan standar keamanan yang tinggi.
"Rusia saat ini memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) modular yang sudah teruji dan pengembangannya dilakukan perusahaan ternama Rosatom," kata Eddy.
"Pengembangan energi Nuklir oleh Rusia ini menjadi terobosan dalam pengembangan energi terbarukan di tingkat global dan bisa menjadi contoh bagi pengembangan teknologi serupa di Indonesia," imbuhnya.
Wakil Ketua Umum PAN ini pun meyakini kerja sama dengan Rusia dalam pengembangan Energi Nuklir Modular akan memberikan manfaat khususnya dalam transfer pengetahuan, inovasi dan teknologi pada SDM bidang teknologi nuklir.
"Teknologi nuklir harus dipahami tidak lagi sebagai sesuatu yang menakutkan, tetapi sebagai peluang strategis yang harus dikaji secara ilmiah, terbuka, dan tentu bertanggung jawab. Apalagi ini juga berkaitan dengan kebutuhan energi Indonesia dari sumber baru dan terbarukan ke depannya," pungkas Eddy.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin siap kerja sama mengembangkan proyek nuklir damai atau bertujuan non militer di Indonesia. Diketahui, Indonesia berencana mewujudkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pada tahun 2060.
Demikian diutarakan Putin setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025).
“Kami terbuka untuk kerjasama dengan Mitra Indonesia di bidang nuklir. Kami juga berkeinginan untuk merealisasikan proyek nuklir di bidang damai,” ujar Putin.
Namun bukan hanya kerja sama di bidang nuklir, Putin mengungkap minatnya memperluas hubungan dalam membangun teknologi canggih, termasuk penjelajahan luar angkasa dengan tujuan damai, kota pintar, kecerdasan buatan, serta kebudayaan.
“Selama lebih 6 tahun di pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan Rusia di Jakarta, kami mengatur dan mengadakan konser pameran dan pertunjukan seni Rusia. Pusat pendidikan Rusia dan Indonesia di buka di Jakarta dan Bali,” pungkasnya.
(Awaludin)