Angkatan Bersenjata Malaysia mengatakan kenaikan pangkat Lim menjadi jenderal bintang tiga adalah contoh nyata bahwa peluang untuk maju bagi prajurit terbuka "dan berdasarkan keunggulan dalam pelayanan".
"Kami berharap prestasi Lim akan menginspirasi lebih banyak warga Malaysia dari semua komunitas untuk mempertimbangkan karier di militer," kata korps pertahanan negara itu dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
"Angkatan bersenjata harus dilihat sebagai contoh terbaik dari konsep 'Persatuan dalam Keberagaman’.”
Para kritikus dan mantan prajurit telah berulang kali mendesak pemerintah untuk menetapkan garis-garis yang jelas mengenai perkembangan karier guna mengatasi kurangnya minat di kalangan etnis minoritas untuk bergabung dengan angkatan bersenjata.
Sebelum Lim, pangkat tertinggi yang pernah dicapai oleh prajurit etnis minoritas adalah mayor jenderal, dengan banyak yang pensiun atau meninggalkan angkatan dengan pangkat yang jauh lebih rendah.
Tentara dan perwira etnis Tionghoa hanya berjumlah 0,13 persen dari sekitar 113.000 prajurit aktif di Angkatan Bersenjata Malaysia, menurut data pemerintah terbaru yang tersedia dari 2022. Lebih dari 86 persen, termasuk hampir semua perwira tinggi, berasal dari mayoritas Muslim Melayu.
Data juga menyebutkan, hanya kurang dari 12 persen tentara berasal dari negara bagian Sabah dan Sarawak di Kalimantan Malaysia. Sementara etnis India sekitar 1,4 persen.
(Zen Teguh)