Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Siapa Mojtaba Khamenei? Putra Kandung dan Calon Kuat Pengganti Pemimpin Iran Ali Hosseini Khamenei

Dilla Nur Fadhilah , Jurnalis-Rabu, 25 Juni 2025 |17:38 WIB
Siapa Mojtaba Khamenei? Putra Kandung dan Calon Kuat Pengganti Pemimpin Iran Ali Hosseini Khamenei
Siapa Mojtaba Khamenei? Putra Kandung dan Calon Kuat Pengganti Pemimpin Iran Ali Hosseini Khamenei/ist
A
A
A

JAKARTA - Nama Mojtaba Khamenei mencuat sebagai salah satu calon kuat penerus kepemimpinan tertinggi Iran, setelah serangkaian serangan udara Israel ke Iran. Akibat perang kedua negara yang mempunyai nuklir itu, menyebabkan ratusan orang meninggal.

Perang semakin meluas saat Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan dengan pesawat bomber siluman B-2 Spirit terhadap target strategis di Iran. Ketiga fasilitas nuklir Iran yang diserang adalah Natanz, Fordow, dan Isfahan.

Dilansir beragam sumber, Rabu (25/6/2025),  Mojtaba Hosseini Khamenei, putra kedua dari Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, dikenal sebagai sosok berpengaruh namun jarang tampil di hadapan publik.

Mojtaba memainkan peran sentral di balik layar, memperkuat pengaruhnya melalui jaringan keluarga, militer, dan institusi keagamaan. Ia juga disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk menggantikan ayahnya sebagai pemimpin tertinggi.

Namun, dominasi dan kiprahnya yang tersembunyi menimbulkan banyak kontroversi, terutama di tengah sorotan masyarakat mengenai isu legitimasi kepemimpinan, kemungkinan pewarisan kekuasaan secara turun-temurun, serta arah masa depan pemerintahan teokratis di Iran.

Mojtaba Khamenei lahir di Mashhad pada tanggal 8 September tahun 1969, Ia adalah putra kedua dari Ayatollah Ali Khamenei, yang menjabat sebagai Pemimpin Tertinggi Iran sejak tahun 1989.

Masa kecil Mojtaba Khamenei bertepatan dengan masa ketika ayahnya, Ali Khamenei, mulai dikenal sebagai tokoh revolusioner utama yang menentang monarki Iran di bawah Shah Mohammad Reza Pahlavi.

Mojtaba Khamenei mulai terlibat dalam dunia militer sejak usia muda dengan bergabung ke dalam Basij, relawan paramiliter yang dibentuk di Iran pada tahun 1979 oleh perintah Ayatollah Khomeini. Dia dilaporkan ikut ambil bagian dalam Perang Iran–Irak (1980–1988), khususnya dalam Divisi Sayyid al-Shuhada.

 

Pasca perang, ia memperluas jejaringnya di lingkaran militer dan keamanan, khususnya di dalam struktur IRGC.

Ia dikenal sebagai tokoh strategis di balik layar, terlibat dalam pelatihan pasukan elite Basij serta dalam perumusan doktrin ideologi militer.

Namanya juga sering dikaitkan dengan kendali langsung atas beberapa unit dalam Basij dan disebut sebagai perantara utama antara milisi tersebut dan sang Ayatollah.

Keterlibatannya dalam Basij dan IRGC bukan sekadar simbolis. Mojtaba aktif memberikan pengarahan langsung kepada para komandan di lapangan, khususnya dalam merespons aksi demonstrasi dan perlawanan dari kalangan mahasiswa.

Beberapa mantan pejabat intelijen Iran menyatakan bahwa namanya sering muncul dalam rapat-rapat rahasia yang membahas strategi militer tingkat tinggi.

 

Mojtaba Khamenei dikenal sebagai sosok berpengaruh yang bekerja di balik layar kekuasaan Ayatollah Ali Khamenei.

Dia juga berperan sebagai jembatan utama antara sang ayah dengan institusi militer, badan intelijen, dan kelompok politik konservatif garis keras. Hampir semua keputusan strategis disebut melibatkan keterlibatannya secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam Pemilu Presiden 2005 dan 2009, Mojtaba berperan besar dalam mengantar kemenangan Mahmoud Ahmadinejad dengan mengerahkan dukungan dari jaringan Basij sebagai simbol kekuatan rakyat miskin dan konservatif.

 

Selain itu, Mojtaba juga memiliki kendali atas sejumlah media milik negara dan saluran propaganda, termasuk IRIB dan berbagai surat kabar berhaluan konservatif.

Demikian ulasan singkat Mojtaba Khamenei, putra kandung dan calon kuat pengganti pemimpin Iran Ali Hosseini Khamenei.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement