LeMan meminta maaf kepada "para pembaca yang bermaksud baik yang merasa terluka" tetapi membela karyanya dan menolak tuduhan bahwa kartun tersebut merupakan penggambaran Muhammad SAW.
"Kartunis tersebut ingin menggambarkan kebenaran kaum Muslim yang tertindas dengan menggambarkan seorang Muslim yang dibunuh oleh Israel, dan ia tidak pernah bermaksud untuk menghina nilai-nilai agama," katanya dalam sebuah pernyataan di X.
"Kami tidak menerima noda yang ditimpakan kepada kami karena tidak ada penggambaran Nabi kami. Anda pasti sangat jahat menafsirkan kartun itu dengan cara seperti ini."
Pemimpin redaksi LeMan Tuncay Akgun, yang saat ini berada di Paris, mengatakan kepada AFP bahwa karyanya telah disalahartikan dan majalah itu "tidak akan pernah mengambil risiko seperti itu".
Ia menambahkan bahwa reaksi keras itu memiliki "kesamaan dengan Charlie Hebdo" yang "sangat disengaja dan sangat mengkhawatirkan", merujuk pada serangan tahun 2015 terhadap majalah satir Prancis itu setelah menerbitkan karikatur Nabi Muhammad.
Kantor Charlie Hebdo diserbu oleh orang-orang bersenjata yang menewaskan 12 orang dan merupakan salah satu krisis keamanan terburuk dalam sejarah Prancis.
(Rahman Asmardika)