 
                Sementara itu, program GSMS menurut Menbud Fadli, merupakan jembatan penting agar seni tidak terpisah dari dunia pendidikan formal.
“Dengan kehadiran seniman ke sekolah, siswa tidak hanya belajar seni sebagai teori, tapi juga menghidupi semangatnya, memahami konteks budayanya, merasakan nilai-nilai spiritual, estetika, sosial, dan praktik seni tersebut langsung di tempat masing-masing,” katanya.
Ia menambahkan bahwa melalui program GSMS, para peserta didik juga dapat menyerap secara langsung ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap yang dimiliki para seniman dan lingkungan budaya sekitarnya.
“Tahun ini, program GSMS turut memperkuat prinsip inklusivitas dunia pendidikan bahwa setiap peserta didik berhak mendapatkan pendidikan juga kesenian dan kebudayaan secara menyeluruh,” ucapnya.
Selaras dengan Menteri Kebudayaan, Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Restu Gunawan, menyampaikan manfaat program ini.
“Tujuan dari kedua program ini adalah untuk memperkenalkan dan mendekatkan seni budaya Indonesia kepada pelajar secara langsung. Kegiatan ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga membangun karakter serta mendorong kreativitas, artistik, dan inovasi peserta,” ujarnya.