Sebelum dimakamkan, jenazah Tasmi disholatkan terlebih dahulu. Namun, karena waktu kedatangan yang sangat dini dan alasan kondisi, jenazah tidak sempat dibawa ke rumah duka.
Fuji mengungkapkan, sejak ibunya berangkat ke Malaysia pada 2013, mereka tidak pernah bertemu secara langsung. Selama lebih dari satu dekade, hubungan ibu-anak itu hanya dijalin lewat layar ponsel.
Komunikasi terakhir terjadi pada akhir Juni 2025. Saat itu, Tasmi mengeluhkan sakit dan menyampaikan keinginannya untuk pulang. Namun, kondisi ekonomi keluarga yang terbatas menjadi penghalang.
Tasmi diketahui bekerja sebagai petugas kebersihan dan sebelumnya pernah menjadi asisten rumah tangga. Ia juga memiliki riwayat penyakit diabetes yang semakin memburuk belakangan ini.
Di balik lancarnya proses pemulangan jenazah, Wakil Wali Kota Cirebon mengungkapkan Tasmi diketahui berangkat ke Malaysia secara nonprosedural, meski paspornya masih aktif. Ia tidak tercatat secara resmi sebagai PMI legal.
“Kami mengimbau kepada seluruh warga Kota Cirebon yang ingin bekerja ke luar negeri, agar menempuh jalur resmi dan legal. Pemerintah akan selalu hadir jika prosesnya sesuai aturan dan terdata,” tegas Siti Farida.