Kabar meninggalnya Tasmi pertama kali diterima adiknya, Apandi (42), yang tinggal di Kampung Karang Baru, Kelurahan Sunyaragi. Ia mengaku mendapat telepon dari Fuji, yang menyampaikan bahwa ibunya meninggal di tempat kosnya dan kemudian dibawa ke Hospital Kuala Lumpur.
“Kami benar-benar bingung, apalagi tidak punya uang untuk memulangkan jenazah. Saya sempat berharap ada bantuan dari pemerintah, bahkan sempat berharap Presiden Prabowo bisa membantu,” kenang Apandi lirih.
Harapan itu dijawab. pemerintah pusat, Pemprov Jabar, Pemkot Cirebon, serta BJB Peduli bergerak cepat membantu segala keperluan administratif dan logistik. Pihak KBRI di Malaysia juga mempercepat pengurusan dokumen kematian dan proses repatriasi jenazah.
(Arief Setyadi )