Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Nama Trump Disebut Berulang Kali dalam Berkas Kasus Penjahat Seks Jeffrey Epstein

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 24 Juli 2025 |10:32 WIB
Nama Trump Disebut Berulang Kali dalam Berkas Kasus Penjahat Seks Jeffrey Epstein
Donald Trump berfoto dengan Jeffrey Epstein pada 1990-an. (Foto: X)
A
A
A

Epstein meninggal karena bunuh diri pada 2019 saat menunggu persidangan atas tuduhan perdagangan seks, di mana ia mengaku tidak bersalah. Dalam kasus terpisah, Epstein mengaku bersalah pada 2008 atas tuduhan prostitusi di Florida dan dijatuhi hukuman 13 bulan penjara, sebuah kesepakatan yang kini dianggap terlalu lunak bagi jaksa penuntut.

Di bawah tekanan politik pekan lalu, Trump memerintahkan Departemen Kehakiman untuk mengupayakan pembukaan transkrip sidang juri agung yang masih disegel terkait Epstein.

Pada Rabu, Hakim Distrik AS Robin Rosenberg menolak salah satu permintaan tersebut, dengan menyatakan bahwa permintaan tersebut tidak termasuk dalam pengecualian apa pun terhadap aturan yang mewajibkan kerahasiaan materi sidang juri agung.

Mosi tersebut bermula dari investigasi federal terhadap Epstein pada 2005 dan 2007, menurut dokumen pengadilan; departemen tersebut juga telah meminta pembukaan transkrip di pengadilan federal Manhattan terkait dakwaan-dakwaan selanjutnya terhadap Epstein dan Maxwell.

Minggu lalu, WSJ melaporkan bahwa Trump telah mengirim Epstein sebuah surat ucapan selamat ulang tahun yang vulgar pada 2003, yang diakhiri dengan, "Selamat Ulang Tahun — dan semoga setiap hari menjadi rahasia indah lainnya." Reuters belum mengonfirmasi keaslian surat tersebut. Trump menggugat WSJ dan para pemiliknya, termasuk miliarder Rupert Murdoch, dengan menyatakan bahwa surat ucapan selamat ulang tahun itu palsu dan memfitnah.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement