KABUPATEN BEKASI – Aksi kekerasan yang terjadi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terekam kamera pengawas (CCTV) di dalam ruang kelas X. Insiden ini membuat seorang siswa menjalani perawatan medis dan terpaksa pindah sekolah karena mengalami trauma berat.
Keluarga korban pun melaporkan pelaku ke pihak kepolisian, sementara pihak sekolah mengeluarkan pelaku karena dinilai telah melanggar peraturan sekolah.
Dalam rekaman CCTV, tampak seorang siswa berinisial S mendekati korban berinisial R yang tengah duduk bersama teman-temannya. S kemudian memukul korban menggunakan sebuah buku, lalu menoyor kepala korban.
Tak lama kemudian, pelaku melayangkan pukulan dan tendangan ke arah perut kiri korban. Korban pun terlihat menahan rasa sakit.
Donny Manurung, kuasa hukum korban, menjelaskan aksi kekerasan terjadi pada 13 Juni 2025. Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka serius di bagian organ dalam dan sempat dirawat secara medis.
“Korban mengalami trauma tumpul pada ginjal kiri hingga mengalami hematuria atau kencing berdarah. Selain luka fisik, korban juga mengalami trauma psikis dan tidak mau kembali ke sekolah,” jelas Donny.
Karena kondisi mental korban yang semakin memburuk, orang tua korban akhirnya memutuskan memindahkan anaknya ke sekolah lain.
Peristiwa kekerasan ini tengah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Bekasi. Keluarga berharap keadilan dapat ditegakkan dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Ananda Mitra Industri, Abdul Rokib, mengatakan telah mencoba menengahi kedua belah pihak secara kekeluargaan. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
“Kami sudah berupaya mempertemukan kedua pihak, tetapi tidak ada titik temu. Maka kami terpaksa mengeluarkan siswa pelaku karena melanggar peraturan sekolah,” jelas Abdul Rokib.
(Fetra Hariandja)