Menutup kegiatan, Direktur Agus Mulyana menyampaikan bahwa Kementerian Kebudayaan akan terus melanjutkan proses penulisan sejarah, termasuk merancang integrasi buku ini ke dalam sistem pendidikan nasional.
"Kami berharap penulisan sejarah ini dapat terus berlanjut dan dalam lima tahun ke depan semakin banyak jilid buku sejarah yang terbit dalam memperkaya narasi sejarah bangsa,” tuturnya.
Kota Makassar menjadi salah satu bagian dari rangkaian Diskusi Publik Draf Penulisan Buku Sejarah Indonesia. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa sejarah adalah pilar utama kebangsaan.
Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk terus membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam membentuk narasi sejarah yang jujur, adil, inklusif, inspiratif, dan mampu merekatkan Indonesia dalam seluruh keberagamannya.
(Agustina Wulandari )