Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jelang KTT di Alaska, Trump Ultimatum Putin Soal Perdamaian Ukraina

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 14 Agustus 2025 |10:28 WIB
Jelang KTT di Alaska, Trump Ultimatum Putin Soal Perdamaian Ukraina
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Foto: Instagram)
A
A
A

JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan ada “konsekuensi sangat berat” jika Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menyetujui perdamaian di Ukraina dalam pertemuan mereka di Alaska pada Jumat, 15 Agustus. Trump tidak merinci apa konsekuensinya, tetapi ia telah memperingatkan kemungkinan sanksi ekonomi jika pertemuan tersebut tidak membuahkan hasil.

Sebelum menyampaikan ancaman itu, pada Rabu (13/8/2025) Trump memperingatkan bahwa pertemuan antara kedua pemimpin dapat segera diikuti oleh pertemuan lain yang juga melibatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Rusia diperkirakan akan menolak tuntutan Ukraina terkait wilayah, setelah Kremlin menegaskan bahwa posisi negara itu mengenai negosiasi damai tidak berubah sejak pertama kali ditegaskan oleh Putin pada Juni 2024.

Ancaman terhadap Rusia dikonfirmasi Trump saat ditanya tentang potensi konsekuensi terhadap Moskow jika Putin tidak setuju untuk menghentikan perang setelah pertemuan pada Jumat. Namun, Trump tidak menjelaskan secara detail mengenai konsekuensi tersebut.

“Ya, konsekuensinya akan datang,” kata Trump, sebagaimana dilansir Reuters.

Ketika ditanya apakah konsekuensinya berupa sanksi atau tarif, Trump mengatakan kepada para wartawan: “Saya tidak perlu mengatakannya. Akan ada konsekuensi yang sangat berat.”

 

Trump juga menjelaskan bahwa tujuan pertemuan kedua pemimpin di Alaska adalah “menyiapkan meja” untuk tindak lanjut cepat dengan melibatkan Zelensky.

“Jika yang pertama berjalan lancar, kita akan mengadakan pertemuan kedua secepatnya,” kata Trump.

“Saya ingin melakukannya segera, dan kita akan mengadakan pertemuan cepat antara Presiden Putin, Presiden Zelensky, dan saya sendiri, jika mereka mengizinkan saya hadir.”

Trump tidak memberikan kerangka waktu pasti untuk pertemuan kedua itu.

Sementara itu, Zelensky terbang ke Berlin untuk menghadiri konferensi virtual dengan para pemimpin Eropa dan kemudian dengan Trump. Zelensky dan para pemimpin Eropa khawatir bahwa pertukaran wilayah dapat membuat Rusia menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina.

Dalam beberapa hari terakhir, pasukan Rusia telah melancarkan serangan yang menekan lebih dalam ke wilayah Ukraina. Langkah ini kemungkinan merupakan upaya Rusia untuk meningkatkan tekanan agar Kyiv mau menyerahkan wilayahnya.

Sebagai syarat untuk gencatan senjata dan dimulainya perundingan, Putin menuntut Ukraina menarik pasukannya dari empat wilayah yang diklaim Rusia sebagai miliknya—walau belum sepenuhnya dikuasai—dan secara resmi membatalkan rencana bergabung dengan NATO.

Kyiv dengan cepat menolak persyaratan tersebut karena dianggap sama saja dengan menyerah.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement