Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Waduh, 3,6 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengguna Narkotika Aktif

Ari Sandita Murti , Jurnalis-Jum'at, 22 Agustus 2025 |12:49 WIB
Waduh, 3,6 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengguna Narkotika Aktif
Ilustrasi pengguna narkoba/Foto: dok LHC
A
A
A

JAKARTA – Sekretaris Kemenko Polhukam RI, Letnan Jenderal TNI Mochamad Hasan, menyebutkan sebanyak 3,6 juta penduduk Indonesia tercatat sebagai pengguna narkotika aktif. Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemberantasan narkotika tetap memungkinkan dilakukan.

“Sebanyak 3,6 juta jiwa penduduk Indonesia tercatat menjadi pengguna narkotika aktif. Sebagian besar dari mereka adalah generasi muda usia produktif, bahkan anak-anak dan mahasiswa. Setiap harinya, ratusan nyawa melayang akibat narkotika tanpa suara, tanpa headline,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (22/8/2025).

Menurutnya, narkotika merupakan bencana nasional yang sistematis, masif, dan terorganisir. Jaringan narkotika internasional menyusup melalui pelabuhan-pelabuhan gelap, kawasan pesisir, bahkan lewat jalur udara, dengan teknologi dan pola yang terus berkembang.

“Mereka bekerja dengan kecanggihan logistik yang kuat dan uang tak terbatas. Ironisnya, dalam beberapa kasus, ada oknum aparat, oknum penegak hukum, bahkan oknum pembina lembaga pemasyarakatan yang terlibat di dalamnya,” tuturnya.

“Inilah yang membuat pemberantasan narkotika menjadi tantangan luar biasa berat, namun bukan mustahil untuk kita lakukan,” kata Hasan lagi.

Ia menerangkan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan menegaskan bahwa perang melawan narkoba merupakan bagian dari upaya menyelamatkan bangsa. Narkoba adalah senjata penghancur generasi—bukan sekadar kejahatan, tapi serangan terhadap kedaulatan bangsa. Karena itu, negara tidak akan ragu menggunakan kekuatan maksimal untuk memberantasnya.

Hasan mengungkapkan bahwa pemusnahan barang bukti narkotika sebanyak 474 kg oleh BNN RI di Cawang, Jakarta Timur, pada Jumat (22/8/2025), menjadi simbol kemenangan kecil dalam perang besar melawan narkoba. Namun, ia mengingatkan agar tidak terlena, karena setiap gram narkotika yang berhasil dimusnahkan berarti menyelamatkan ratusan nyawa. Sebaliknya, setiap kelengahan bisa berarti ribuan generasi Indonesia terperosok ke jurang kehancuran.

“Saya ajak seluruh bangsa, mari kita bergerak, mari kita berperang. Ini bukan saatnya kompromi. Ini saatnya mengatakan: cukup! Indonesia tidak akan dikuasai narkoba,” tegasnya.

“Mengutip arahan Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan kepada Menko Polhukam, Presiden Prabowo menginginkan Indonesia menjadi killing ground atau tempat penumpasan bagi bandar dan jaringan narkoba. Kita hadapi mereka dengan hukum, dengan kekuatan, dan dengan tekad yang tidak bisa dibeli,” pungkasnya.

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement