Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Serangan Israel Tewaskan Perdana Menteri Houthi di Yaman

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 31 Agustus 2025 |10:47 WIB
Serangan Israel Tewaskan Perdana Menteri Houthi di Yaman
Perdana Menteri Houthi Yaman Ahmad Ghaleb al-Rahwi. (Foto: X)
A
A
A

JAKARTA – Serangan Israel di Ibu Kota Sanaa menewaskan Perdana Menteri Yaman yang dipimpin Houthi dan beberapa menteri lainnya, kata Dewan Politik Tertinggi Houthi pada Sabtu (30/8/2025). Ini merupakan serangan pertama Israel ke Yaman yang menargetkan pejabat senior Houthi.

Petinggi Houthi Mahdi al-Mashat mengatakan sejumlah orang lainnya terluka dalam serangan pada Kamis (28/8/2025), yang menurut Israel menargetkan kepala staf kelompok yang berafiliasi dengan Iran. Pernyataan Mashat tidak menjelaskan apakah Menteri Pertahanan Houthi termasuk di antara korban.

Ahmad Ghaleb al-Rahwi diangkat sebagai perdana menteri pemerintahan Yaman yang dipimpin Houthi setahun lalu, tetapi pemimpin de facto pemerintahan adalah wakilnya, Mohammed Miftah, yang ditugaskan pada Sabtu untuk menjalankan tugas perdana menteri. Rahwi sebagian besar dipandang sebagai tokoh boneka yang bukan bagian dari lingkaran dalam kepemimpinan Houthi.

Ia merupakan sekutu mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, yang digulingkan Houthi dari Sanaa pada akhir 2014 dan memicu perang saudara selama satu dekade, tetapi kemudian bergabung dengan kelompok tersebut. Yaman telah terpecah antara pemerintahan Houthi di Sanaa dan pemerintahan yang didukung Saudi di Aden sejak saat itu.

 

Sejak perang Israel di Gaza melawan kelompok militan Palestina, Hamas, dimulai pada Oktober 2023, Houthi yang bersekutu dengan Iran telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah sebagai aksi solidaritas dengan Palestina.

Mereka juga sering menembakkan rudal ke Israel, yang sebagian besar berhasil dicegat. Israel telah merespons dengan serangan di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi, termasuk pelabuhan vital Hodeidah.

Selama setahun terakhir, Israel melakukan serangkaian pembunuhan dengan menargetkan para pemimpin senior dan komandan Hamas serta sekutu Lebanonnya, Hizbullah, yang secara signifikan melemahkan kedua kelompok tersebut.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan pada Sabtu bahwa serangan itu merupakan "pukulan telak" terhadap Houthi, dan menambahkan bahwa "ini baru permulaan."

Kantor berita Saba yang dikelola Houthi memuat pernyataan dari Menteri Pertahanan Mohamed al-Atifi tak lama setelah kematian perdana menteri dikonfirmasi dan mengutip pernyataannya bahwa kelompok itu siap menghadapi Israel.

Pernyataan tersebut tidak menyebutkan serangan udara pada Kamis dan tidak jelas apakah serangan itu dilakukan sebelum atau sesudahnya.

Atifi memimpin Grup Brigade Rudal Houthi dan dianggap sebagai pakar rudal terkemuka mereka.

 

Sumber-sumber mengonfirmasi kepada Reuters bahwa menteri energi, luar negeri, dan informasi termasuk di antara mereka yang tewas.

Pada Kamis, sumber-sumber keamanan Israel mengatakan bahwa targetnya adalah berbagai lokasi di mana sejumlah besar pejabat senior Houthi berkumpul untuk menonton pidato yang disiarkan televisi oleh pemimpin Abdul Malik al-Houthi.

"Sikap kami tetap seperti ini dan akan tetap seperti ini sampai agresi berakhir dan pengepungan dicabut, betapa pun besarnya tantangannya," kata Mashat dalam pidato yang disiarkan televisi, seraya menambahkan bahwa kelompok itu "akan membalas dendam."

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement