Lebih lanjut, Puan menekankan Bali sebagai wajah pariwisata Indonesia membutuhkan perhatian khusus. Menurutnya, kerugian ekonomi akibat banjir tidak hanya ditanggung masyarakat lokal, tetapi juga berkaitan dengan citra Indonesia di mata dunia.
“Pemulihan Bali harus dilakukan dengan pendekatan menyeluruh. Jangan hanya memperbaiki infrastruktur yang rusak, tetapi juga memastikan masyarakat kecil, pedagang pasar, petani, hingga pelaku UMKM mendapatkan dukungan finansial agar tidak semakin terpuruk,” jelasnya.
“Bencana ini adalah pengingat bahwa negara harus hadir secara nyata. Bali harus segera pulih, dan DPR RI akan mengawal agar proses pemulihan berjalan transparan, cepat, dan berpihak pada masyarakat,” pungkas Puan.
Sebagai informasi, bencana banjir di Bali mengakibatkan korban tewas dan hilang. Data BNPB per Kamis (11/9) pukul 11.00 WIB mencatat total korban meninggal dunia berjumlah 14 orang, sementara dua orang di Denpasar masih dalam pencarian.
BPBD Bali melaporkan 120 titik banjir melanda tujuh kabupaten/kota di Bali. Rinciannya: Denpasar sebanyak 81 titik banjir, Gianyar 14 titik, Badung 12 titik, Tabanan delapan titik, serta Karangasem dan Jembrana masing-masing empat titik, dan Klungkung satu titik.
BPBD Bali juga mencatat sebanyak 562 warga mengungsi, terdiri dari 327 warga di Kabupaten Jembrana dan 235 warga di Kota Denpasar.
(Awaludin)