AMERIKA SERIKAT memiliki sejarah politik yang cukup panjang. Sistem demokrasi yang masuk kategori baik tidak serta-merta berjalan sempurna. Pembunuhan bermotif politik, dari Abraham Lincoln hingga John F. Kennedy dan Martin Luther King Jr., mewarnai perjalanan Negeri Paman Sam.
Kini, peristiwa serupa kembali mengguncang Amerika Serikat setelah aktivis konservatif Charlie Kirk, sekutu dekat Presiden Donald Trump, tewas ditembak. Kirk tewas saat berpidato di sebuah universitas di Utah. Peluru tunggal bersarang di lehernya, membuatnya roboh dan dinyatakan tewas.
Seorang pria berusia 22 tahun ditangkap sebagai tersangka. Namun Presiden Donald Trump dan Gubernur Utah menyebut insiden ini bermotif politik, bukan sekadar kekerasan bersenjata biasa.
Berikut tokoh-tokoh Amerika Serikat yang dibunuh karena motif politik, seperti dilansir BBC. Senin (15/9/2025).
Presiden ke-16 AS ini ditembak saat menonton teater di Washington D.C. oleh aktor John Wilkes Booth. Ia meninggal keesokan paginya. Motif utamanya diyakini karena dukungan Lincoln terhadap penghapusan perbudakan.
Presiden Garfield ditembak di stasiun kereta oleh Charles Guiteau. Presiden AS ke-20 ini bertahan selama beberapa bulan, tetapi akhirnya meninggal akibat infeksi. Guiteau kemudian dieksekusi.
Presiden AS ke-25 ini ditembak oleh anarkis Leon Czolgosz saat kunjungan ke Buffalo, New York. McKinley wafat beberapa hari kemudian karena komplikasi luka. Pelaku dieksekusi sebulan setelah kejadian.
Kennedy tewas ditembak saat iring-iringan mobilnya melintasi Dallas, Texas. Tersangka Lee Harvey Oswald ditangkap, namun dibunuh dua hari kemudian oleh Jack Ruby. Kasus yang dialami Presiden AS ke-35 ini tetap menyisakan banyak teori dan misteri.
Kandidat Presiden yang Tewas Ditembak
Adik JFK ini ditembak usai pidato kemenangan di pemilu pendahuluan California. Pelaku, Sirhan Sirhan, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan masih dipenjara hingga kini.
Pemimpin Gerakan Sipil
Tewas ditembak di balkon hotelnya di Memphis, Tennessee. Penembak, James Earl Ray, adalah pendukung supremasi kulit putih. Dr. King telah berkali-kali menerima ancaman sebelum akhirnya tewas di usia 39 tahun.
Ditembak mati di depan publik saat berpidato di New York. Tiga pria divonis bersalah, namun dua di antaranya kemudian dibebaskan setelah vonis dibatalkan pada 2021. Motif dan dalang pembunuhan ini masih menjadi bahan perdebatan.
(Fetra Hariandja)